Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Baik Menunda Jadwal Olimpiade daripada Membatalkannya

Kompas.com - 20/03/2020, 20:20 WIB
Alsadad Rudi,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) Sebastian Coe menilai penundaan jadwal pelaksanaan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, lebih memungkinkan ketimbang membatalkannya.

Seperti dikutip Antaranews.com dari Reuters, Coe menilai Olimpiade 2020 bisa dipindah waktu pelaksanannya ke September atau Oktober, dari yang seharusnya pada Juli-Agustus.

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi keinginan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang tetap berkomitmen untuk menggelar Olimpiade sesuai jadwal pada 24 Juli-9 Agustus di tengah kecaman yang bermunculan.

"Jika kalian ingin mudah soal tanggal, kalian harus meringankannya. Ini memungkinkan, semuanya memungkinkan," kata Coe, menjawab pertanyaan soal memundurkan Olimpiade ke September atau Oktober.

"Semuanya berubah tiap jam dan ini bukan lah keputusan yang harus dibuat saat ini. Kami mencoba untuk mengatur situasi dengan informasi yang kami miliki tapi saat ini tak ada informasi yang memadai," tutur Coe.

"Suasananya di ruangan dengan IOC saat ini, tak ada yang ingin menggelar Games (Olimpiade) ini apa pun yang terjadi," ujar Coe menambahkan.

Eropa menjadi salah satu pusat epidemi virus turunan flu itu, yang kasusnya pertama kali muncul di China akhir tahun lalu, sehingga negara-negara di Benua Biru itu memberlakukan larangan atau pembatasan pergerakan terhadap warga negaranya, termasuk atlet.

Oleh karena itu, wabah penyakit akan menjadi tantangan bagi induk ollahraga atletik sedunia untuk menyetarakan bidang permainan di antara atlet-atlet dunia ketika persiapan.

Baca juga: Api Olimpiade Tiba di Jepang Hari Ini

Menurut Coe, olahraga harus mengedepankan prinsip keadilan dan bidang permainan yang setara.

"Beberapa tak bisa berlatih secara baik, yang lain tak bisa mendapat akses ke lintasan atau fasilitas dalam ruang publik, dan kami sedang bekerja untuk mencoba dan membantu mereka mendapatkan fasilitas tersebut," kata dia.

Coe, yang menjadi salah satu aktor kesuksesan Olimpiade 2012 di London, Inggris, mengatakan jika masalah yang dialami Tokyo lebih besar dari pada boikot massal ketika Olimpiade 1980 di Moskow.

"Saya pernah tinggal di Moskow dan waktu itu sedang krisis. Ini mungkin lebih membutuhkan waktu untuk berpikir dan lebih banyak upaya dari federasi-federasi ketimbang apa yang saya ingat," ujarnya.

"Kami melakukan segala yang memungkinkan untuk menyiapkan olah raga dan atlet kami sebaik mungkin di saat-saat sulit ini dan untuk tiba di suatu Olimpiade," kata Coe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com