KOMPAS.com - Norma sosial adalah seperangkat aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat. Ada beberapa tingkatan norma sosial. Apa saja tingkatan norma sosial?
Berdasarkan kekuatannya, norma sosial dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu?
Untuk mengetahui ciri-ciri setiap tingkatan, simaklah artikel ini!
Baca juga: Apa itu Adat Istiadat?
Dalam tingkatan norma sosial, cara atau usage adalah norma sosial dengan kekuatan yang paling lemah. Umumnya, norma ini berlaku di antara individu yang memiliki hubungan tertentu.
Pelanggaran dalam norma ini akan dianggap tidak pantas oleh individu lain yang memiliki hubungan dengan individu yang melanggar.
Namun, pelanggaran ini tidak akan terlalu dianggap janggal oleh orang asing di masyarakat.
Sanksi dari norma usage biasanya hanya berupa teguran atau celaan dari individu yang saling berhubungan dengan pelanggar.
Contoh dari norma usage adalah salim kepada anggota keluarga yang lebih tua ketika bertamu.
Baca juga: 26 Contoh Penerapan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
Norma kebiasaan memiliki tingkat kekuatan yang lebih mengikat dibandingkan norma cara.
Bentuk norma yang ditunjukkan dalam kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang ulang.
Perbuatan dalam norma kebiasaan adalah perbuatan yang diterima dan diakui oleh masyarakat.
Sanksi dari pelanggaran norma kebiasaan dalah teguran dan celaan dari masyarakat.
Contoh dari norma perbuatan adalah memberikan tempat duduk kepada penumpang yang sedang hamil ketika berada di kereta.
Baca juga: Sanksi sebagai Sarana Pengendalian Sosial
Tata kelakuan atau mores adalah kebiasaan yang dianggap sebagai norma pengatur dalam berperilaku di masyarakat. Tingkatan norma ini lebih kuat dibandingkan norma cara dan norma kebiasaan.
Tata kelakuan secara tidak langsung berperan sebagai alat pengawas terhadap individu lainnya di masyarakat dalam berperilaku.