KOMPAS.com - Perilaku klepto atau kleptomania sering membuat resah masyarakat sekitar.
Tetapi sebagian orang awam belum mengetahui apa saja faktor risiko, diagnosis, dan pencegahan kleptomania.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kleptomania adalah kelainan jiwa berupa keinginan hendak mencuri yang tidak dapat ditahan-tahan sekalipun barang curian itu tidak berharga atau tidak berguna sama sekali.
Dilansir dari buku Hakikat Hidup Manusia Berdasarkan Sains (2023) leh Sutomo, orang yang memiliki gangguan mental lain, seperti gangguan depresi atau bipolar, gangguan kecemasan, gangguan makan, gangguan kepribadian, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan gangguan kontrol impuls lainnya berisiko mengalami kleptomania.
Baca juga: Apa itu Kleptomania?
Menurut Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, dijelaskan mengenai diagnosis untuk kleptomania:
Dilansir dari buku Cara Mengatasi Anak Kleptomania (2023) oleh JJ Fidela Asa, untuk mencegah terjadinya kleptomania, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yakni:
Penting untuk diingat bahwa kleptomania bukanlah sebuah pilihan atau perilaku yang bisa dikendalikan dengan mudah.
Gangguan ini membutuhkan pengoobatan dan dukungan dari profesional kesehatan mental dan keluarga untuk membantu seseorang mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.