KOMPAS.com – Analisis dalam konteks apresiasi dimaknai sebagai pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya.
Telaah secara mendalam dilakukan dengan cara menguraikan masalah pokok dengan bagian karya seni termasuk hubungan antarbagian dengan keseluruhan sehingga memperoleh kesimpulan yang tepat ketika mengkaji karya seni rupa.
Berikut bagian-bagian dari karya seni dan penjelasannya untuk pedoman menganalisis sebuah karya seni rupa:
Konsep berkaitan dengan aktivitas pengamatan karya seni untuk menemukan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, penerapan prinsip estetik, dan pengkajian aspek visual, seperti struktur rupa, komposisi, dan gaya pribadi
Aspek teknis berhubungan dengan proses kreasi, langkah-langkah kerja kreatif yang ditempuh seorang perupa untuk menghasilkan suatu karya, baik untuk seni rupa murni, desain, maupun kriya.
Seperti dalam pembuatan desain logo, tahapan kerja dari penemuan gagasan, alternatif sketsa, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo.
Baca juga: Apa itu Pameran Permanen?
Fungsi seni pada hakikatnya adalah manfaat seni pada konteks tertentu, misalnya fungsi seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, bagi apresiator sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni.
Bagi perupa terapan sebagai penciptaan benda guna yang estetis, serta dalam masyarakat seni terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsionaal yang indah.
Pengenalan tokoh-tokoh perupa murni dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni.
Tujuannya untuk mengembangkan rasa empati sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa seniman berdasarkan bukti-bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu.
Nilai estetis dibagi menjadi dua, yaitu:
Baca juga: Pengelompokkan Seni Rupa dalam Pameran
Referensi: