Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teori Titik Henti (Breaking Point Theory) dalam Geografi

Kompas.com - 24/11/2023, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Teori titik henti dalam geografi lazim juga disebut breaking point theory atau the break point theory.

Salah satu peran penting teori ini, yaitu mengetahui efektivitas penempatan fasilitas publik serta pelayanan sosial di kedua wilayah yang berdekatan.

Apa itu teori titik henti?

Teori titik henti dalam geografi

Dilansir dari Konektivitas Jaringan Jalan untuk Mendukung Transportasi Barang di Aceh (2017), karya Fithra dkk, teori titik henti adalah modifikasi dari model gravitasi Reilly.

Secara umum, teori gravitasi milik Reilly ini membahas interaksi keruangan di antara dua atau lebih wilayah.

Baca juga: 6 Fenomena Geografi yang Sesuai untuk Obyek Penelitian Fisik

Reilly menegaskan bahwa kekuatan interaksi antara dua wilayah yang berbeda, dapat diukur dengan memperhatikan jumlah penduduk dan jarak kedua daerahnya.

Teori titik henti adalah teori yang menggambarkan posisi garis pemisah wilayah perdagangan, dari dua atau lebih kota yang berbeda jumlah serta komposisi warganya.

Lazimnya teori ini digunakan untuk memperkirakan wilayah penempatan industri atau pusat pelayanan masyarakat.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut asumsi teori titik henti dalam geografi:

"Jarak titik henti (titik pisah) dari pusat perdagangan atau pelayanan sosial lainnya yang berukuran lebih kecil, akan berbanding lurus dengan jarak antarkedua pusat perdagangan." 

Baca juga: Teori Kutub Pertumbuhan Perroux: Pengertian dan Contohnya

Asumsi berikutnya:

"Perbandingan itu akan terbalik dengan satu, jika ditambah akar kuadrat jumlah penduduk kota atau wilayah yang penduduknya lebih besar, dan dibagi dengan jumlah penduduk kota yang lebih sedikit."

Jika dituliskan, asumsi teori titik henti tersebut akan menghasilkan rumus sebagai berikut:

Kemdikbud.go.id Teori titik henti dalam geografi

Keterangan:

D AB: jarak lokasi titik henti, diukur dari kota yang jumlah penduduknya lebih kecil (dalam hal ini kota A)
d AB: jarak kota A dan B
P A: jumlah penduduk kota yang lebih kecil (kota A)
P B: jumlah penduduk kota yang lebih besar (kota B)
K: konstanta = 1.

Baca juga: 5 Ilmu Pendukung Geografi dan Fungsinya

Salah satu contoh teori titik henti dalam kehidupan, yakni perhitungan pengaruh pusat perdagangan di Yogyakarta dengan kota-kota di sekitarnya, seperti Klaten dan Magelang.

Jika disimpulkan, teori titik henti dalam geografi adalah teori yang menghitung pengaruh pusat perdagangan dengan wilayah di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com