Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adaptasi Fisiologi Burung Hantu

Kompas.com - 21/09/2023, 18:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comBurung hantu melakukan tiga jenis adaptasi makhluk hidup, termasuk adaptasi fisiologis. Bagaimana cara adaptasi fisiologi dari burung hantu? Adaptasi fisiologi burung hantu berupa pengelihatan dan pendengaran yang tajam.

Pengelihatan yang tajam

Adaptasi fisiologis yang dimiliki burung hantu adalah pengelihatan yang baik.

Dilansir dari Exploring Nature Science Education, retina mata burung hantu dipenuhi oleh sel batang yang sensitive terhadap cahaya rendah.

Banyaknya sel batang membuat burung hantu dapat melihat dalam keadaan malam yang gelap.

Baca juga: Perbedaan Sel Batang (Sel Basilus) dan Kerucut (Sel Konus)

Sehingga, mereka bisa terbang tanpa menabrak benda, bertengger tanpa jantuh, dan menemukan mangsanya dalam kegelapan.

Dilansir dari Owl Research Institute, pupil mata burung hantu juga melear untuk membiarkan banyak cahaya masuk pada saat malam hari.

Hal tersebut membantu kerja sel batang, sehingga burung hantu dapat melihat lebih baik di malam hari.

Pupil tersebut juga dapat mengecil untuk menutupi cahaya yang masuk. Sehingga, burung hantu tetap dapat melihat dengan jelas pada siang hari.

Baca juga: Fakta Unik Burung Hantu, Ternyata Jago Berenang

Pendengaran yang baik

Burung hantu berburu mangsanya di malam hari. Adapun, mangsa burung hantu biasanya berukuran kecil, sehingga diperlukan pendengaran yang tajam untuk mendeteksi keberaan mangsanya.

Oleh karena itu, burung hantu mengembangkan adaptasi fisiologi berupa pendengaran yang tajam.

Dilansir dari The Barn Owl Trust, telinga burung hantu dapat mendeteksi suara frekuensi tinggi yang dikeluarkan oleh mamalia kecil yang beragerakan di antara tumbuh-tumbuhan dan bersuara.

Kemampuan tersebut membuat burung hantu dapat menangkap mangsanya dalam kegelapan total.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com