Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak yang Akan Timbul jika Jumlah Produsen Rantai Makanan Menurun

Kompas.com - 05/09/2023, 19:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Produsen adalah tingkat trofik paling rendah dalam suatu rantai makanan. Setiap rantai makanan, memiliki jumlah produsen yang berbeda-beda. Apa dampak yang akan timbul jika dalam suatu rantai makanan jumlah produsen menurun?

Dampak yang akan timbul jika dalam suatu rantai makanan jumlah produsen menurun penurunan jumlah individu di setiap tingkatan trofik, berikut adalah penjelasannya!

Produsen adalah sumber makanan utama karena hanya produsen yang dapat mengubah unsur anorganik menjadi makanan dalam ekosistem.

Jika jumlah produsen mengalami penurunan sedangkan jumlah konsumen tetap, maka akan terjadi perebutan makanan.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Salah Satu dari Rantai Makanan Mendadak Punah?

Kelangkaan produsen, membuat tidak semua konsumen primer medapatkan makanan.

Dilansir dari BBC, konsumen primer akan kelaparan dan mati kecuali mereka berpindah ke habitat lainnya.

Akibatnya, jumlah konsumen primer akan mengalami penurunan. Jumlah konsumen primer yang menurun, artinya jumlah makanan yang tersedia untuk konsumen sekunder turut menurun.

Hal tersebut membuat konsumen sekunder sulit mendapatkan makanan dan jumlahnya ikut menurun. Penurunan konsumen sekunder juga menurunkan jumlah konsumen tersier.

Akhirnya, semua makhluk hidup dalam rantai makanan tersebut mengalami penurunan jumlah.

Baca juga: Rantai Makanan Detritus: Pengertian dan Contohnya

Adapun ketika jumlah produsen menurun, konsumen akan memakan produsen hingga habi.

Dilansir dari Khan Academy, jika produsen dalam suatu ekosistem dihilangkan, maka tidak ada jalan bagi energi untuk memasuki rantai makanan.

Artinya, tidak ada lagi sumber makanan utama dalam rantai makanan.

Semua makhluk hidup dalam rantai makanan tidak akan mendapatkan makanan dan mati. Akibatnya, rantai makanan tersebut mengalami kepunahan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com