Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Asumsi Teori Konsumsi Keynesian

Kompas.com - 02/09/2023, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Teori konsumsi Keynesian adalah salah satu teori konsumsi, yang digunakan untuk menganalisis perilaku konsumsi seseorang. 

Selain disebut Keynesian, teori konsumsi ini juga dikenal sebagai teori konsumsi Keynes. Nama Keynes diambil dari nama pencetusnya, yakni John Maynard Keynes.

Pada 1936, Keynes mengungkapkan teori konsumsinya dalam buku The General Theory of Employment, Interest, and Money.

Teori konsumsi Keynesian

Dikutip dari Aplikasi Teori Konsumsi Keynes terhadap Pola Konsumsi Makanan Masyarakat Indonesia (2013) oleh Cahyo Pujoharso, berdasarkan teori konsumsi Keynesian, semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pula konsumsinya.

Keynes mengungkapkan bahwa tingkat konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh pendapatan mereka.

Apabila pendapatannya meningkat, konsumsinya juga akan naik. Begitu pula sebaliknya, jika pendapatannya turun, konsumsinya akan menurun.

Baca juga: 4 Teori Konsumsi yang Paling Banyak Digunakan

Menurut John Maynard Keynes, ada batasan konsumsi minimal yang tidak tergantung pada pendapatan seseorang.

Artinya tingkat konsumsi itu harus dipenuhi, meski tingkat pendapatannya sama dengan nol (0). Hal ini kemudian dikenal sebagai konsumsi otonomus.

Dilansir dari Teori-teori Konsumsi (2014) karya Djoko Hanantijo, Keynes mencetuskan tiga asumsi mengenai teori konsumsi miliknya, yaitu:

  • Kecenderungan konsumsi marginal

Menurut Keynes, tiap jumlah yang dikonsumsi dari tiap dolar (uang) tambahan adalah antara mnol (0) dan satu (1).

Asumsi ini menjelaskan bahwa makin tinggi pendapatan seseorang, kian tinggi pula tingkat konsumsi dan tabungannya.

  • Rasio konsumsi terhadap pendapatan 

Asumsi teori konsumsi Keynesian ini sering juga disebut kecenderungan mengonsumsi rata-rata.

Baca juga: Teori Konsumsi Menurut John Maynard Keynes

Ketika pendapatan seseorang naik, ternyata tingkat konsumsinya tidak selalu meningkat.

Dalam asumsi ini, Keynes menjelaskan bahwa meski pendapatan seseorang naik, tingkat konsumsinya bisa saja menurun.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proporsi tabungan orang kaya lebih besar ketimbang orang yang kurang mampu.

Saat diurutkan, biasanya akan terlihat proporsi tabungan terhadap pendapatan yang kian bertambah.

  • Pendapatan merupakan determinan konsumsi 

Dalam asumsi ini, Keynes ingin menegaskan bahwa pendapatan adalah determinan konsumsi yang penting. Sedangkan tingkat bunga, perannya tidak terlalu penting.

Asumsi teori konsumsi Keynesian ini berlawanan dengan ekonomi klasik, yang beranggapan bahwa makin tinggi suku bunganya, tingkat tabungan akan naik dan konsumsi menurun.

Baca juga: Pengertian Konsumsi dan Ciri-cirinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com