Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Psikotropika yang Menyebabkan Ketergantungan Tinggi dan Tidak Disarankan untuk Terapi

Kompas.com - 24/07/2023, 20:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, muncul pertanyaan di media sosial mengenai jenis psikotropika.

Berikut bunyi pertanyaan tersebut:

Pertanyaan

Salah satu psikotropika yang mampu menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi dan tidak disarankan untuk digunakan dalam terapi adalah ....

A. Kokain
B. Heroin
C. Ekstasi
D. Ganja
E. Morfin

Jawab:

Jenis psikotropika yang mampu menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi dan tidak disarankan untuk digunakan dalam terapi adalah ekstasi. Jawaban (C).

Dilansir dari buku Peran Keluarga, Guru, dan Sekolah Menyelamatkan Anak dari Pengaruh Napza (2020) oleh H. Achmad Kabain, psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Baca juga: Macam-Macam Zat Adiktif yang Bukan Narkotika dan Psikotropika

Golongan psikotropika

Menurut Undang-Undang RI Nomor 5/1997 tentang psikotropika, ada empat golongan psikotropika, yaitu:

  • Golongan I

Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.

Contoh: MDMA, ekstasi, LSD, dan ST.

  • Golongan II

Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.

Contoh:  Amfetamin, fensiklidin, sekobarbital, metakualon, dan metilfenidat (ritalin).

  • Golongan III

Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.

Contoh: Fenobarbital dan flunitrazepam.

  • Golongan IV

Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan.

Contoh: Diazepam, klobazam, bromazepam, klonazepam, khlordiazepoxide, nitrazepam (BK, DUM, MG).

Baca juga: Pengertian Psikotropika dan Dampak Pemakaiannya

Dampak negatif penggunaan psikotropika

Dilansir dari buku Top Sukses Fisika-Kimia SMP (2020) oleh Tim Presiden Eduka, ada beberapa dampak negatif penggunaan psikotropika, yakni:

  • Menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat
  • Menimbulkan kelainan perilaku yang disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal)
  • Gangguan cara berpikir atau perubahan alam perasaan

Itulah penjelasan mengenai salah satu psikotropika yang mampu menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi dan tidak disarankan untuk digunakan dalam terapi, beserta jenis-jenisnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com