KOMPAS.com – Sastra anak merupakan produk kreativitas imajinatif yang menggambarkan dunia rekaan dan memberi pemahaman serta pengalaman tertentu.
Sastra perlu dikenalkan pada anak-anak sejak dini, karena sastra dapat meningkatkan perkembangan bahasa dan kognitif anak.
Lewat sastra, anak-anak juga dapat mengenal bentuk dan isi sebuah karya sastra.
Sastra anak dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu simbolis awal, simbolis menengah, dan simbolis akhir.
Anak-anak usia 0 hingga 7 tahun memiliki karakteristik yang berbeda. Pengenalan simbol adalah karya sastra yang sesuai dengan fase ini.
Baca juga: Mengenal Pendekatan Ekspresif dalam Kajian Sastra
Angka dan huruf menjadi simbol pertama yang dikenalkan.
Pengenalan ini dimulai dengan sensasi visual yang dihasilkan dari pengungkapan simbol grafis lewat indra perabaan dan penglihatan.
Jenis karya sastra pada tahap sensori awal adalah:
Jenis buku alfabet mencakup gambar dan huruf, huruf dan mewarnai, pencocokan huruf dengan gambar, dan pencocokan huruf dengan huruf.
Jenis buku hitung mencakup gambar dengan angka, gambar dan mewarnai, menggambar dan menjumlahkan angka.
Sementara buku konsep terdiri dari konsep konkret dan kompleks, serta konsep abstrak dan kompleks.
Baca juga: Antropologi Sastra: Hubungan, Ciri-ciri, dan Fokus Penelitiannya
Anak berusia 7 hingga 11 tahun sudah mengenal berbagai bentuk karya sastra, baik lisan maupun tulisan, seperti huruf, angka, dan gambar.
Pada tahap ini, kemampuan anak mulai terbentuk dan makin berkembang.
Jelaskan jenis buku sastra anak pada tahap sensori menengah! Berikut ulasannya:
Adalah buku sastra anak yang berisi 30 halaman, dibagi menjadi 2-3 halaman per bab.