Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Jasa

Kompas.com - 02/05/2023, 06:30 WIB
Anggita Sukmawati,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Setiap perusahaan, dalam satu periode, memiliki catatan keuangan. Catatan tersebut biasanya terbagi dalam jangka waktu tiga atau enam bulan sekali.

Catatan itulah yang disebut siklus akuntansi. Jika perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa, bisa disebut dengan siklus akuntansi perusahaan jasa. 

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai tahapan pencatatan akuntansi pada perusahaan jasa.

Pada prinsipnya, tahap-tahap pencatatan terdiri dari tiga langkah yang harus dikerjakan berurutan. Tahap tersebut adalah:

Hal pertama yang harus dilakukan dalam pencatatan akuntansi perusahaan jasa adalah, mengidentifikasi dan menganalisis jenis-jenis dari transaksi.

Pencatat keuangan atau akuntan yang bertugas harus menggolongkan transaksi, apakah transaksi tersebut tergolong ke dalam kelompok harta, utang atau modal, sehingga pembukuan dapat tercatat dengan baik.

Baca juga: Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang: Aktivitas, Transaksi, dan Akunnya

Perlu dipahami pula bahwa transaksi yang dicatat hanya yang bisa mempengaruhi kondisi keuangan dari perusahaan, serta mempunyai bukti transaksi yang dapat dinilai secara objektif. 

Contoh dari transaksi yang perlu untuk dicatat seperti tanda terima dan kwitansi pembayaran, dan transaksi sejenis lainnya.

Ketika sudah mengidentifikasi dari jenis transaksi yang dilakukan, seorang akuntan juga harus menganalisis akan pengaruh dari transaksi tersebut pada kondisi keuangan perusahaan. 

Persamaan yang umum digunakan adalah:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas atau Harta = Utang + Modal

Kemudian setelah mengidentifikasi transaksi, tahap selanjutnya adalah pencatatan data transaksi ke dalam buku jurnal akuntansi perusahaan.

Jurnal tersebut merupakan bukti pencatatan transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan dalam suatu periode akuntansi tertentu.  

Penting untuk mencatat seluruh transaksi di jurnal dengan detail dan rapi. Hal tersebut penting karena akan memudahkan proses pencatatan akuntansi di tahap berikutnya.  

Baca juga: Pencatatan Bukti Transaksi ke dalam Jurnal

Tahap pencatatan selanjutnya adalah menyalin seluruh data transaksi dalam jurnal, ke buku besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com