KOMPAS.com - Marmer merupakan jenis batuan metamorf atau malihan, yakni batuan beku yang mengalami perubahan akibat pengaruh fisis dalam waktu lama.
Selain marmer, contoh batuan metamorf lainnya adalah batuan sill, batolit, lakolit, slate, schist, serta kuarsit.
Batu marmer adalah jenis batuan yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi di antara kelompok batuan lainnya.
Menurut Sukandarrumidi dalam buku Bahan Galian Industri (2018), berikut pengertian batu marmer dalam geologi:
"Batu marmer adalah batuan metamorf (malihan) yang berasal dari batu gamping, karena proses metamorfosis kontak maupun regional."
Baca juga: Batuan Sedimen: Proses Terbentuk dan Jenisnya
Marmer adalah batu pualam yang bertekstur granoblastik, dan tersusun dari mineral kalsit serta dolomit sebagai hasil metamorfosis kontak atau regional.
Pada umumnya, bentuk batuan marmer ialah mengilap dan memiliki motif garis berwarna. Jenis batuan ini juga memiliki tingkat kepadatan kristal yang sangat tinggi.
Dilansir dari situs Encyclopedia Britannica, marmer (marble) adalah batu kapur granular atau batuan yang terdiri dari kalsium serta magnesium karbonat.
Jenis batuan ini direkristalisasi di bawah pengaruh panas, tekanan, juga larutan air.
Bila disimpulkan, marmer merupakan batuan metamorf (malihan) yang dihasilkan dari proses metamorfosis kontak maupun regional.
Salah satu contoh manfaat batu marmer, yakni sebagai batu hiasan di rumah, gedung, maupun rumah ibadah.
Baca juga: Proses Terbentuknya Batuan Metamorf
Batu marmer juga banyak digunakan dalam kerajinan ukir dan pahat. Beberapa ahli bangunan pun turut memasukkan batuan ini ke dalam konstruksi bangunan karena dikenal awet.
Jika disimpulkan, manfaat batu marmer adalah: