KOMPAS.com - Olah rasa menjadi salah satu hal penting yang wajib dipelajari ketika menekuni kesenian, terutama seni teater atau drama.
Selain teater, kadang seni tari, musik, dan lukis juga membutuhkan olah rasa. Tujuannya untuk menciptakan karya seni yang bisa dirasakan oleh kelima pancaindra.
Apa itu olah rasa?
Menurut Hartono dan Any Wuryaningrum dalam buku Teknik Analisis Pembelajaran Tari (2018), berikut pengertian olah rasa:
"Olah rasa adalah teknik pengolahan tubuh agar memiliki ketajaman dan kepekaan rasa ketika melakukan suatu hal."
Teknik olah rasa sering juga disebut olah sukma. Adalah latihan untuk mengasah kepekaan pancaindra serta perasaan.
Baca juga: Teknik Mengolah Tubuh, Pikiran, dan Suara dalam Teater
Dikutip dari buku Apresiasi Sastra Indonesia (2019) oleh Dina Gasong, latihan olah rasa dibutuhkan untuk menciptakan emosi yang tepat.
Misalnya latihan konsentrasi untuk menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Dalam bidang kesenian, terutama seni teater, praktik olah rasa perlu dipelajari dan ditekuni. Karena mempermudah pemain untuk mendalami peran.
Ekspresi yang baik dan gerakan tubuh yang lihai tanpa olah rasa akan percuma. Karena olah rasa membantu pemain mengekspresikan emosinya dengan tepat.
Pemain teater perlu berlatih olah rasa untuk meningkatkan kepekaan diri mereka, baik untuk diri sendiri juga orang lain.
Baca juga: Pengertian Seni Teater dan Fungsinya
Latihan olah rasa juga dibutuhkan untuk meningkatkan konsentrasi, penguasaan gestur, serta imajinasi pemainnya.
Bisa disimpulkan, fungsi olah latihan olah rasa adalah: