Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Teks Deskripsi Bersifat Personal?

Kompas.com - 15/11/2022, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Untuk menggambarkan sebuah obyek secara detail, banyak yang menjadikan teks deskripsi sebagai sarananya.

Kata "deskripsi" berasal dari bahasa Latin, describere berarti menggambarkan atau menjelaskan suatu hal.

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), teks deskripsi adalah paragraf yang memuat gambaran obyek.

Gambaran itu dijelaskan secara detail kepada pembaca, sehingga mereka bisa memahami dan merasakan obyek yang dilukiskan.

Tahukah kamu mengapa teks deskripsi dikatakan bersifat personal?

Teks deskripsi bersifat personal

Dilansir dari buku Jelajahi Batas Negeri dengan Deskripsi (2020) karya Giri Indra Kharisma dan Imaniah Kusuma Rahayu, teks deskripsi dapat menimbulkan kesan imajinatif.

Baca juga: Contoh Teks Deskripsi Subyektif tentang Pantai

Sebab, teks ini dibuat untuk menggambarkan secara nyata dan terperinci mengenai sebuah benda, tempat, atau kegiatan.

Para pembaca diharapkan mampu mendengar, merasakan, bahkan melihat obyek yang dideskripsikan penulis.

Oleh sebab itu, gaya bahasa yang digunakan dapat membangkitkan emosi yang kuat. Misal, "bukit itu menjulang tinggi seolah hampir menyentuh angkasa."

Teks deskripsi dikatakan bersifat personal karena ditulis berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan penulis.

Karena itulah tiap penulis bisa memiliki kesan yang berbeda terhadap sebuah obyek.

Contohnya ada dua penulis yang menyusun teks deskripsi tentang keindahan Labuan Bajo.

Baca juga: Contoh Teks Deskripsi tentang Keindahan Alam

Penulis yang satu sangat mengagumi keindahan Labuan Bajo. Sementara yang satunya, merasa biasa saja atau tidak terkesan dengan Labuan Bajo.

Sifatnya yang personal atau subyektif, menuntun pembaca untuk memaknai dan memahami teks deksripsi dengan berbeda pula.

Kesimpulannya, alasan mengapa teks deskripsi dikatakan bersifat personal karena isinya ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis terhadap sebuah obyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com