Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - PLTN disebut juga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Untuk menghasilkan listrik, pembangkit ini menggunakan nuklir.
Salah satu alasannya karena nuklir dianggap murah, aman, dan tidak mencemari lingkungan, meski bahaya radiasinya banyak ditakuti.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah pembangkit daya termal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan Pembangkilt Listrik Tenaga Uap (PLTU), yang menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin.
Putaran turbin inilah yang diubah menjadi energi listrik. Pembedanya ialah sumber panas yang digunakan, di mana PLTN menggunakan uranium.
Baca juga: Pembangkit Listrik: Pengertian, Proses, dan Jenisnya
Secara garis besar, prinsip kerja PLTN kurang lebih hampir sama dengan PLTU. Bedanya, PLTN memakai reaktor nuklir sebagai ruang pembakaran bahan bakar.
Reaktor nuklir digunakan untuk menghasilkan panas berjumlah besar melalui proses pemisahan inti atom uranium atau plutonium sebagai bahan bakarnya.
Panas yang berasal dari pembelahan inti digunakan untuk mengubah air menjadi uap panas bertekanan tinggi.
Uap panas ini menggerakkan turbin yang kemudian memutar generator untuk menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi.
Berikut beberapa keuntungan PLTN:
Sementara itu, kerugian PLTN adalah risiko kecelakaan nuklir, dan limbah nuklir, yaitu limbah radioaktif tingkat tinggi yang dapat bertahan hingga ribuan tahun.
Baca juga: 12 Jenis Pembangkit Listrik
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.