Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Diare adalah kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar yang lebih sering, dengan tekstur feses yang cair. Sebagian besar diare disebabkan oleh bakteri dan virus.
Pada dasarnya terdapat lima jenis diare yang dapat dialami oleh seseorang yaitu diare osmotik, diare sekretori, diare eksudatif, diare paradoksikal, dan pseudodiarrhea.
Diare osmotik terjadi jika bahan-bahan tertentu yang tidak dapat diserap ke dalam darah, tertinggal di usus.
Bahan tersebut menyebabkan peningkatan kandungan air dalam feses atau tinja, sehingga terjadi diare. Makanan (buah dan kacang-kacangan), dan heksitol, sorbitol, juga manitol dapat menyebabkan diare osmotik.
Baca juga: Diare: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Kekurangan laktase juga bisa menyebabkan diare osmotik. Laktase adalah enzim yang secara alami ditemukan dalam usus halus, yang mengubah gula susu (laktosa) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga dapat diserap ke dalam aliran darah.
Beratnya diare osmotik tergantung dari jumlah bahan osmotik yang masuk. Di hari ini akan berhenti jika penderita berhenti memakan atau meminum bahan tersebut.
Diare sekretorik terjadi jika usus kecil dan usus besar mengeluarkan garam (natrium klorida) dan air ke dalam tinja.
Hal ini juga bisa disebabkan oleh toksin tertentu seperti pada kolera dan diare infeksius lainnya. Diare dapat sangat banyak, bahkan pada kolera dapat lebih dari satu liter per hari.
Baca juga: Jenis Mikroorganisme Penyebab Penyakit yang Berasal dari Makanan
Bahan lainnya yang juga menyebabkan pengeluaran air dan garam adalah minyak kastor dan asam empedu (yang terbentuk setelah pengangkatan sebagian usus kecil).
Tumor tertentu (misalnya karsinoid, gastrinoma, dan vipoma) juga dapat menyebabkan diare sekretorik.
Diare eksudatif paling sering disebabkan oleh reaksi peradangan pada usus, seperti pada penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. Namun, kondisi ini dapat juga diakibatkan oleh infeksi bakteri misalnya E. coli.
Diare eksudatif dapat diatasi berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Jika dipicu oleh peradangan usus, akan diberikan steroid yang merupakan anti peradangan atau imunosupresan.
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, bisa diberi pengobatan berupa antibiotik yang tepat untuk menangani kondisi tersebut.
Baca juga: Mikroorganisme Penghasil Antibiotik
Diare paradoksikal adalah kondisi ketika tinja yang cair disertai dengan sembelit. Jenis diare ini dapat terasa sangat tidak nyaman bagi penderitanya.