KOMPAS.com - Hadirnya teknologi dan internet dalem kehidupan sehari-hari telah memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Saat ini, hampir seluruh kegiatan dapat dilakukan secara online, mulai dari berbelanja, membeli makanan, memesan ojek online, kegiatan belajar mengajar, dan masih banyak lagi.
Dengan berbagai layanan dan keuntungan yang didapatkan, teknologi dan internet dapat membuat penggunanya kecanduan.
Selain itu, semakin tinggi tingkat penggunaan dan kecanduannya, maka akan memunculkan kecemasan yang berlebih pada seseorang ketika ia tidak mengetahui informasi terkini atau aktvitas orang lain di dunia maya.
Fenomena tersebut biasa disebut dengan istilah Fear of Missing Out atau FOMO.
Baca juga: Pengertian Fenomena Aging Population dan Cara Mengatasinya
Dikutip dari jurnal Gejala Fear of Missing Out dan Adiksi Media Sosial Remaja Putri di Era Pandemi Covid-19 (2022) karya Siti Nuriyah Fatkhul Jannah dan Thalitha Sacharissa Rosyiidiani, FOMO diartikan sebagai kekhawatiran seseorang yang pervasif (kesalahan yang akan membawa dampak kemana-mana atau mendalam) saat melihat orang lain memiliki pengalaman yang lebih berharga atau memuaskan.
FOOMO biasanya ditandai dengan timbulnya keinginan untuk selalu terhubung dengan orang lain.
FOMO digambarkan sebagai kondisi situasional di mana tidak terpenuhinya tiga kebutuhan dasar psikologis seseorang.
Tiga kebutuhan dasar psikologis seseorang, sebagai berikut:
Baca juga: Toxic Positivity: Pengertian, Tanda-Tanda, Dampak, dan Contoh
Dilansir daro jurnal Tingkat Kecenderungan FoMO (Fear of Missing Out) Pada Generasi Millenial (2020) oleh Maysitoh dan kawan-kawan, JWT Intelligence (2012) menyatakan, ada enam faktor pendorong timbulnya FOMO, antara lain:
Selain itu, Siti Nuriyah dan Thalita dalam jurnal Gejala Fear of Missing Out dan Adiksi Media Sosial Remaja Putri di Era Pandemi Covid-19 (2022) juga menuliskan kesimpulan dari penelitiannya bahwa penyebab utama terjadinya FOMO adalah:
Baca juga: Toxic Masculinity: Pengertian, Dampak, dan Cara Mencegahnya
Jika gangguan FOMO telah terjadi pada seseorang bahkan telah mencapai level tinggi, maka akan memberikan dampak pada dirinya.
Dikutip dari jurnal Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Fear of Missing Out (FoMO) Pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (2019) karya Nicho dan Dian, dampak FoMO dari beberapa ahli, yaitu :