Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Positif: Pengertian dan Contohnya

Kompas.com - 19/08/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ada dua pendekatan penting dalam ekonomi, yakni ilmu ekonomi positif (positive economics) dan normatif (normative economics).

Ilmu ekonomi normatif membahas apa yang seharusnya dilakukan, atau bagaimana permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat dapat diselesaikan.

Jika dibandingkan, ilmu ekonomi normatif bersifat lebih subyektif. Sementara ekonomi positif sifatnya lebih obyektif.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai ilmu ekonomi positif:

Pengertian ekonomi positif

Dilansir dari situs Investopedia, ekonomi positif mengacu pada analisis obyektif dalam studi ilmu ekonomi.

Bisa diartikan bahwa ilmu ekonomi positif merupakan aliran ekonomi obyektif, didasarkan pada fakta atau hal yang sedang terjadi.

Baca juga: Pembagian Ilmu Ekonomi: Positif dan Normatif

Menurut Karl E. Case dan Ray C. Fair dalam buku Principles of Economics (2007), ilmu ekonomi positif berupaya memahami perilaku dan operasi sistem ekonomi.

Ilmu ini berusaha menjelaskan apa yang ada dan bagaimana cara kerjanya. Kajian analisis ini tidak mempertimbangkan apakah hasilnya baik atau buruk.

Misalnya apa yang menentukan tingkat upah pekerja tanpa keahlian? Atau apa yang akan terjadi jika pajak korporat dihapuskan?

Semua jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan contoh subyek ilmu ekonomi positif.

Contoh ekonomi positif

Dikutip dari buku Ekonomi Pertanian (2009) karya Tri Haryanto, ilmu ekonomi positif memusatkan perhatiannya pada pertanyaan what is dan what would happen if.

Ilmu ini juga berupaya menjelaskan dan memprediksi fakta tanpa mempertimbangkan nilai, norma, atau preskripsi (ketentuan).

Baca juga: Maksud dari Manusia sebagai Makhluk Ekonomi

Ekonomi positif bersifat nyata, sehingga apa pun yang ingin dikaji bisa dibuktikan dengan fakta. Contoh ekonomi positif, antara lain:

  1. Tingkat inflasi
  2. Pengangguran
  3. Statistik pasar perumahan
  4. Pengeluaran konsumen.

Keempat hal tersebut termasuk kajian ekonomi positif. Karena ada fakta dan data yang pasti mengenai hal tersebut.

Contoh ekonomi positif lainnya adalah ekonom ingin melihat dan mengetahui bagaimana respons konsumen dan produsen terhadap pemotongan pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com