KOMPAS.com – Zat yang ada di bumi memiliki sifat kimia yang bermacam-macam. Beberapa zat tergolong asam, beberapa di antaranya lagi tergolong asam. Namun, beberapa di antaranya adalah zat amfoter.
Istilah amfoter berasal dari Bahasa Yunani “amphoteros” atau “amphoteroi” yang berarti “masing-masing” atau “keduanya”.
Istilah tersebut digunakan karena zat atau senyawa amfoter adalah senyawa yang dapat bersifat asam sekaligus basa.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, zat amfoter adalah suatu zat yang bertindak sebagai asam dengan adanya basa, namun juga dapat bertindak sebagai basa dengan adanya asam. Keberadaan zat atau senyawa amfoter didasari oleh teori asam basa Bronsted Lowry.
Baca juga: Teori Asam Basa: Pengertian Para Ahli dan Sifatnya
Contoh senyawa amfoter yang paling dekat dengan manusia adalah air (H2O).
Air dapat bertindak sebagai basa dengan menerima proton saat bereaksi dengan asam. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, hal tersebut dikarenakan air memiliki dua pasangan elektron bebasyang dapat berikatan dengan proton.
Misalnya, ketika bereaksi dengan senyawa asam klorida (HCl), air bertindak sebagai basa dan diubah menjadi ion hidroksida (OH-).
Namun, air juga dapat bertindak sebagai asam dengan menyumbangkan proton ketika bereaksi dengan basa. Hal tersebut dikarenakan air memiliki atom hidrogen untuk dapat bertindak sebagai asam.
Baca juga: NH4OH: Basa Arrhenius dan Bronsted-Lowry
Misalnya, ketika air bereaksi dengan senyawa basa amonia (NH3). Air bertindak sebagai asam ketika bereaksi dengan amonia dan diubah menjadi ion hydronium (H3O+).
Selain air, masih banyak zat dan senyawa yang bersifat amfoter. Berikut adalah daftar nama senyawa amforter!
Molekul amfiprotik, seperti:
Baca juga: Daftar Nama Asam-Basa Kuat dan Asam-Basa Lemah
Senyawa hiroksida logam, seperti:
Senyawa oksida logam, seperti: