Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi Air dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Kompas.com - 09/05/2022, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Jumlah air di Bumi sangatlah melimpah. Air termasuk sumber daya alam yang bisa diperbarui.

Tiap hari, manusia memanfaatkan air untuk berbagai kebutuhannya. Mulai dari memasak, mencuci, hingga minum dan mandi.

Selain itu, manusia juga memanfaatkan air sebagai sumber tenaga untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Menurut Mulyadi dalam buku Ensiklopedia Sains (Atmosfer, Cahaya, Energi, Listrik, Benda, dan Sifatnya) (2019), PLTA adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik air (air terjun) untuk menghasilkan energi listrik.

Awalnya pembangkit listrik ini hanya memanfaatkan air waduk atau air terjun. Namun seiring berkembangnya teknologi, PLTA juga menggunakan tenaga ombak.

Fungsi air dalam PLTA

Dikutip dari buku Turbin Air: Pengantar dan Aplikasinya di Lapangan (2020) oleh Purwantono dkk, pembangkit listrik tenaga air bekerja dengan mengubah energi potensial (energi pada suatu benda) menjadi energi mekanis (kekuatan yang mampu menggerakkan sebuah peralatan).

Baca juga: 20 Upaya untuk Penghematan Energi Listrik 

Kemudian hasil energi tersebut diubah lagi menjadi energi listrik dengan bantuan generator. Adapun energi potensial yang dimaksud ialah air. Sementara energi mekanisnya dihasilkan dari bantuan turbin air.

Apa fungsi air dalam pembangkit listrik tenaga air itu?

Fungsi air dalam pembangkit listrik tenaga air adalah menggerakkan turbin air pada PLTA.

Sederhananya, pada PLTA terjadi perubahan energi gerak menjadi listrik. Supaya listrik bisa dihasilkan, butuh air untuk menggerakkan turbin.

Tanpa air, turbin tidak bisa digerakkan dan tidak akan terjadi perubahan energi gerak menjadi listrik. Ini menjadikan air berfungsi sangat penting dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com