Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Keanekaragaman Hayati

Kompas.com - 05/05/2022, 13:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keanekaragaman hayati diartikan sebagai keseluruhan keanekaragaman makhluk yang diperlihatkan suatu daerah. Mulai dari keanekaragaman genetika, jenis, dan ekosistemnya. 

Dikutip dari buku Keanekaragaman Hayati (2011) oleh Amien S. Leksono, keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan yang ditemukan di suatu tempat di Bumi. 

Keanekaragaman dari makhluk hidup terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat. 

Salah satu faktor penyebab Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang amat tinggi adalah letak geografis wilayah Indonesia yang dilewati oleh garis zamrud khatulistiwa dan memiliki tropis. 

Pohon-pohon yang tumbuh besar dan tinggi, serta banyaknya jenis satwa di Indonesia menjadi bukti keanekaragaman hayati.

Baca juga: Taman Nasional Betung Kerihun, Menyimpan Keanekaragaman Hayati

Dalam keanekaragaman hayati di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis atau tingkatan. Berikut jenis beserta contoh keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu: 

Keanekaragaman hayati gen 

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, keanekaragaman gen merupakan variasi genetik dalam satu spesies. 

Tingkat tersebut muncul karena setiap individu memiliki bentuk gen yang khusus. Penyebab terjadinya gen karena adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk. 

Contoh keanekaragaman hayati gen yaitu: 

  • Mangga (Mangifera indica) dengan varietas mangga arum manis, mangga manalagi, mangga golek, dan lain-lain. 
  • Padi (Oryza sativa) dengan varietas padi ciliwung, padi ciherang, padi rojolele, padi mentik wangi, dan lain-lain. 
  • Anjing (Canis familiaris) dengan ras anjing bulldog, golden retriever, corgi, dan lain-lain. 
  • Sapi (Bos taurus) dengan ras sapi madura, sapi jawa, sapi fries holland, dan lain-lain. 

Baca juga: Cara Melestarikan Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Keanekaragaman hayati jenis

Keanekaragaman hayati jenis adalah variasi makhluk hidup atau antarspesies dari satu family. 

Dilingkungan sekitar banyak didapati berbagai jenis hewan dan tumbuhan dengan beragam ciri-ciri fisiknya. Seperti, bentuk dan ukuran tubuh, warna, kebiasaan, dan lain-lain. 

Contoh keanekaragaman hayati jenis, seperti pada keluarga polong-polongan. Di dalam keluarga polong-polongan terdapat kacang tanah, kacang panjang, kacang kapri, kacang buncis, dan lain-lain. 

Kacang-kacangan tersebut dapat mudah dibedakan karena memiliki ciri khas yang sama, tetapi juga berbeda dari segi ukuran, bentuk buah dan rasa yang berbeda. 

Keanekaragaman hayati ekosistem 

Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan tempat hidupnya. Lingkungan tersebut meliputi komponen biotik dan abiotik. 

Dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antarmakhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungannya. 

Hubungan timbal balik yang ada di lingkungan menimbulkan keserasian hidup dalam suatu ekosistem. 

Baca juga: Keanekaragaman Hayati Indonesia

Contoh keanekaragaman hayati ekosistem, yaitu: 

  • Ekosistem hutan konifer yang didominasi tumbuhan berdaun jarum, seperti pinus dan cemara. Hewan yang umumnya ada di ekosistem tersebut salah satunya beruang. 
  • Ekosistem gurun yang memiliki perbedaan antara siang dan malam. Didominasi kelompok tumbuhan xerofit seperti kaktus dan hewan yang banyak dijumpai yaitu mamalia kecil dan reptil. 
  • Ekosistem pantai yang didominasi formasi pes-caprae dan barringtonia berbentuk pohon. Di dalamnya terdapat serangga dan burung pantai. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com