Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Tari Lego-Lego dari Nusa Tenggara Timur

Kompas.com - 25/08/2021, 14:24 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Tari Lego-Lego berasal dari Nusa Tenggara Timur, tepatnya daerah Alor. Biasanya tarian tradisional ini disajikan untuk penyambutan tamu, upacara pernikahan, acara kebudayaan, dan lain sebagainya.

Sebagai seni tari tradisional, tari Lego-Lego diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang. Bahkan hingga saat ini, masih terus dilestarikan dan cukup rutin ditampilkan dalam berbagai acara.

Tari Lego-Lego adalah salah satu tari daerah yang mengajak masyarakat bersatu membangun kampung dan negeri.

Gerakan dan pola lantai tari Lego-Lego

Menurut Tri Cahyani dalam buku 30 Destinasi Wisata di Nusa Tenggara Timur (2019), tari Lego-Lego dilakukan oleh beberapa orang, dengan diiringi gong dan moko yang ditabuh. Moko adalah alat musik mirip gendang yang terbuat dari perunggu.

Dikutip dari jurnal Modal Sosial dalam Budaya Tarian Lego-Lego Masyarakat Alor Nusa Tenggara Timur (2017) karya Welhelmina Selfina Beli, gerakan tarian ini dilakukan secara bersama-sama dengan mengelilingi alat musik moko.

Baca juga: Gerakan dan Pola Lantai Tari Merak

Lebih spesifiknya, para penari membentuk lingkaran, berjalan cepat atau terkadang lambat, saling berpegangan bahu dan kemudian bergerak mengelilingi moko. Tarian ini umumnya dilaksanakan di tempat khusus bernama lelang atau mesbah.

Apabila dilihat dari gerakan tariannya, dapat disimpulkan pola lantai tari Lego-Lego adalah pola lantai garis melengkung. Para penari akan membuat lingkaran sambil menari bersama-sama. Penggunaan pola lantai ini menimbulkan kesan persatuan dan persaudaraan di antara penarinya.

Makna tari Lego-Lego

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), makna utama dari tari Lego-Lego adalah persatuan atau kebersamaan di antara warga masyarakat Alor, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini mengandung semangat gotong royong, sikap mendukung, serta kerelaan memberi motivasi.

Jika dilihat secara lebih mendalam, tari Lego-Lego mempunyai dua makna fungsional penting, yakni:

  1. Sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
    Warga Alor akan menarikan tari Lego-Lego sebagai ucapan syukur, setelah suatu kegiatan selesai dilaksanakan. Tidak hanya menari, warga juga akan melakukannya sambil menyanyi lagu pujian syukur.
  2. Sebagai wujud kegembiraan atau keberhasilan
    Tari Lego-Lego juga dibawakan ketika ada suatu hal atau kegiatan yang berhasil dilaksanakan. Contohnya keberhasilan panen, upacara pernikahan, atau untuk menyambut tamu. Warga Alor menggunakan tarian tradisional ini untuk mengungkapkan kegembiraan mereka.

Baca juga: Mengenal Tari Indang, Sumatera Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com