Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Assyria, Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Kompas.com - 17/11/2020, 09:00 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peradaban Assyria adalah salah satu peradaban awal di dunia yang terletak di kawasan Mesopotamia (Asia Barat).

Bangsa pendukung peradaban Assyria adalah bangsa Assyria yang termasuk dalam rumpun bangsa Semit.

Bangsa Assyria telah menetap di hulu sungai Eufrat dan Tigris sejak 3000 tahun Sebelum Masehi. Mereka membangun kota Ashur dan Niniveh. Pada awalnya bangsa Assyria berada di bawah kekuasaan dari Babilonia dan bangsa Mesopotamia lainnya.

Kemerdekaan bangsa Assyria baru dapat diperoleh pada sekitar tahun 1400 Sebelum Masehi. Raja Assuruballit memimpin pasukannya untuk melepaskan diri dari kekuasaan bangsa Huria pada 1350 Sebelum Masehi.

Pada masa pemerintahan raja Tiglath-Pileser I (1114-1076 Sebelum Masehi), bangsa Assyria melakukan operasi penaklukan wilayah Mesopotamia.

Baca juga: Peradaban Mohenjo-Daro dan Harappa

Assyria mampu untuk menaklukan wilayah Armenia, Suriah, dan wilayah pesisir Laut Tengah. Namun, penguasaan Assyria terhadap Mesopotamia tidak bertahan lama.

Hal tersebut dikarenakan sistem pengelolaan negara jajahan yang buruk, sehingga banyak terjadi pemberontakan dan perlawanan di wilayah jajahan.

Dalam buku Sejarah Timur Tengah I : Dari Peradaban Kuno hingga Krisis Teluk I (2012) karya Isawati, menjelang sekitar abad ke-9 Sebelum Masehi, raja Assurbanibal II mampu membawa Assyria menuju puncak kejayaan.

Ia mampu untuk menaklukan wilayah Mesopotamia dan memberlakukan sistem pengelolaan wilayah jajahan yang efektif. Selain itu, Assurbanibal II juga membangun ibukota dan istana Assyria yang megah di kota Kalhu.

Sistem pemerintahan

Assyria menganut sistem pemerintahan militeristik. Dalam buku Sejarah Peradaban Dunia I (2017) karya Susmihara, Assyria membagi wilayah kerajaan menjadi beberapa provinsi. Setiap provinsi di kawasan Assyria diperintah oleh gubernur yang bertanggung jawab langsung kepada raja.

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno

Wilayah Assyria yang membentang dari teluk Persia hingga pesisir Laut Tengah merupakan bentuk kesuksesan dari pemerintahan militeristik. Assyria memiliki pasukan invanteri yang sangat ditakuti oleh bangsa-bangsa lain di Mesopotamia.

Sistem kepercayaan

Assyria menganut kepercayaan banyak dewa (politheisme). Dewa tertinggi dalam kepercayaan Assyria adalah dewa Matahari yang bernama dewa Assur. Dewa Assur dalam peninggalan arkeologis bangsa Assyiria sering dilambangkan dengan ikonografi matahari.

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Bangsa Assyria memiliki tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Mereka mampu mengembangkan ilmu astronomi, astrologi, arsitektur, matematika, seni patung, dan seni pahat.

Bangsa Assyria telah menggunakan sistem penanggalan matahari yang memiliki total 365,5 hari dalam satu tahun. Bangsa Assyria juga menggunakan huruf paku (cuneiform) dalam penulisan-penulisan ilmiahnya.

Baca juga: Peradaban Yunani Kuno

Dalam bidang teknologi, bangsa Assyria mampu melakukan inovasi dalam tata kota Kalhu. Bangunan-bangunan dalam kota dibuat secara kokoh dan dilengkapi dengan ornamen, hiasan dan pahatan yang menggambarkan suasana kemiliteran dan peperangan.

Corak Ekonomi

Corak ekonomi bangsa Assyria adalah agraris (pertanian dan peternakan). Bangsa Assyria memiliki hasil komoditas berupa gandum, zaitun, anggur dan sayur-sayuran khas kawasan Mesopotamia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com