Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI 18 September 2020 SMP

Kompas.com - 18/09/2020, 07:45 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah (BDR) TVRI 18 September 2020 SMP membahas tentang Mahaguru Merapi.

Dalam tayangan Belajar dari Rumah TVRI 18 September 2020 SMP tersebut terdapat 3 pertanyaan.

Berikut ini soal dan jawaban Belajar dari Rumah TVRI 18 September 2020 SMP:

Jawaban TVRI 18 September 2020 SMP

Jawaban soal TVRI 18 September 2020 SMP adalah:

Pertanyaan:

Berdasarkan video tersebut, Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif. Jelaskan perbedaan letusan efusif dan eksplosif!

Jawaban:

Perbedaan letusan efusif dan eksplosif adalah:

  • Letusan efusif adalah letusan yang menghasilkan magma yang relatif encer, sedikit gas, dan dicirikan dengan pembentukan kubah lava di awal erupsi.
  • Letusan eksplosif adalah letusan yang disebabkan oleh magma yang kaya akan gas.

Pertanyaan:

Berdasarkan tayangan tersebut, gejala apa saja yang terjadi saat gunung berapi akan meletus?

Jawaban:

Berdasarkan tayangan, gejala yang terjadi saat gunung berapi akan meletus adalah:

  • Muncul suam vulkanik, yaitu serangkaian gempa vulkanik beruntun dalam waktu singkat, beramplitudo besar yang menyebabkan terjadinya rekahan tubuh gunung karena pelepasan energi besar.
  • Peningkatan aktivitas gunung berapi, terlihat dari asap sulfatara yang dalam kondisi normal berwarna putih tebal dan berbau gas belerang menjadi asap berwarna putih kecoklatan, bertekanan kuat dan berbentuk tegak ke atas.
  • Aktivitas kegempaan terus meningkat mencapai lebih dari 100 kali, 200 kali, bahkan 400 kali sehari.
  • Akibat tekanan magma, tubuh gunung mengalami deformasi (pembengkakan) mencapai antara 15 cm-50 cm per hari.
  • Suhu sulfatara di puncak mencapai 550 derajat Celcius.
  • Guguran lava meningkat tajam menandai terbongkarnya kubah lava lama.
  • Tampak terjadi perubahan morfologi kubah.
  • Terjadi letusan eksplosif diindikasikan oleh besarnya kandungan gas yang dilepaskan magma, salah satu barometernya adalah tingginya kadar karbon dioksida (CO2).
  • Tubuh gunung bergetar menghasilkan tremor vulkanik.
  • Tekanan gas terus mendesak.
  • Kawah tersumbat oleh sisa-sisa kubah lava hasil erupsi sebelumnya.
  • Hujan abu menyelimuti kawah sekitar.
  • Terdengar gemuruh hingga radius 600 kilometer dari puncak.
  • Magma mendesak keluar dari puncak gunung.

Pertanyaan:

Usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi dampak dari bencana gunung meletus?

Jawaban:

Usaha yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi dampak dari bencana gunung meletus adalah dengan melakukan upaya mitigasi.

Di antaranya melakukan perubahan tata ruang wilayah yang berbasis mitigasi bencana. Penataan ruang harus bisa menjamin rasa aman dari ancaman erupsi dan kerusakan lingkungan yang berpengaruh terhadap sumber daya gunung berapi.

Upaya mitigasi juga dilakukan dengan penguatan kapasitas masyarakat melalui kegiatan wajib latih penanggulangan bencana.

Dan pembentukan sistem peringatan dini untuk pemantauan lahar dan aktivitas gunung berapi di titik rawan bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com