KOMPAS.com - Lokasi geografis di sekitar garis ekuator atau garis khatulistiwa membuat seluruh negara-negara Asia Tenggara beriklim tropis.
Karena beriklim sama, Asia Tenggara relatif punya kekayaan alam yang sama.
Dikutip dari situs resmi ASEAN di ASEAN.org, wilayah Asia Tenggara menguasai empat titik keanekaragaman hayati.
Tiga dari 17 negara paling beragam di dunia adalah anggota Asia Tenggara. Mereka adalah Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Wilayah Asia Tenggara menjadi rumah bagi 9 persen burung endemik dan 11 persen spesies mamalia. Ini membuat Asia Tenggara wilayah dengan proporsi burung endemik dan mamalia terbesar di dunia.
Baca juga: Bentang Alam Asia Tenggara: Gunung, Laut, dan Sungai
Begitu juga tumbuhan berpembuluh endemik. Sekitar 25 persen dari total yang ada di dunia, ada di negara-negara Asia Tenggara.
Selama dua dekade terakhir, lebih dari 2.000 spesies baru ditemukan di wilayah Asia Tenggara.
Begitu pula dengan kekayaan bawah laut. Wilayah Asia Tenggara menjadi pusat keanekaragaman hayati laut yang dikenal sebagai Coral Triangle atau Segitiga Terumbu.
Di lautan Asia Tenggara, ada beragam jenis terumbu karang. Luas terumbu karang sekitar 70.000 kilometer persegi atau 28 persen dari total terumbu karang di dunia.
Berikut flora dan fauna khas negara-negara Asia Tenggara seperti dirangkum dari Enyclopaedia Britannica (2015):
Baca juga: Bentang Alam Negara-negara Asia Tenggara
Negara | Hewan nasional | Bunga nasional | Hewan lainnya | Tanaman lainnya |
Myanmar | Harimau Indo-China | Bunga Paduak | Gajah, merak hijau | Teh, meranti merah, anggrek Thazin atau angrek Bulbophyllum, pohon padauk, pohon jati, mangga, bambu, kelapa dan padi |
Kamboja | Kouprey (lembu hutan) | Rumdul | Lumba-lumba, banteng, macan dahan, beruang madu, gajah, burung ibis | Bunga rumdul, kantong semar, gaharu, kamper |
Laos | Gajah India | Champa (Kamboja) | Lumba-lumba Irawaddy, owa jambul hitam, kukang, harimau, gajah, bangau sarus | Bambu, rotan, liana, dan telapak tangan |
Vietnam | Saola (kerbau air) | Lotus | Langur kaki merah, rangkong papan, monyet hidung pesek, pygmy, python, | Anggrek Lan Hai, kamper |
Filipina | Kerbau dan Elang Filipina | Melati | Kerbau, rusa, babi, burung beo | Meranti, angsana |
Indonesia | Komodo dan Elang Jawa | Melati, anggrek bulan, dan bunga Rafflesia arnoldi | Gajah, harimau, kera, kerbau, sapi, babi hutan, badak, kuda, anoa, burung cendrawasih, burung kakatua, merak, tapir, kasuari, komodo | Jati, sonokeling, merbau, sengon, cendana, trembesi, mahoni |
Thailand | Gajah | Ratchaphruek | Gajah, harimau, macan tutul, monyet siamang, badak, buaya, lembu | Tengguli, jati, pinang, pinus |
Malaysia | Harimau Malaya | Bunga Raya (bunga sepatu) | Harimau, tapir, rusa, badak, orangutan, monyet siamang | Angsana, antanan, kesusu, merbau, peluntan, terap |
Singapura | Singa | Anggrek hibrida | Kancil, kandak, rubah, kadal | Mahoni, angsana, pohon hujan, tembusu, bugenvil |
Brunei | Bekantan | Simpor | Harimau, singa, monyet | Bakau, tulong |
Timor Leste | Buaya | Bunga sepatu | Kuskus tutul, rusa, monyet, kakatua, lumba-lumba, paus, babi hutan, biawak, kakoak, lori | Cendana, perdu, kayu merah, anggrek |