Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Guling Hanya Ada di Indonesia?

Kompas.com - 08/02/2020, 15:30 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Selain bantal, keberadaan guling menjadi cukup penting. Sebagian besar dari kita akan merasa ada yang kurang jika tidak ada guling.

Namun, taukah kalian jika guling yang empuk itu hanya ada di Indonesia? Lalu bagaimana dengan negara lain?

Dalam buku Jejak Langkah (1985) karya Pramoedya Ananta Toer, tertulis percakapan mahasiswa STOVIA yang membicarakan kehidupan Eropa mengenai guling.

Tertulis bahwa guling tidak ditemukan di negara-negara lain di dunia, sampai orang-orang Belanda dan Eropa lainnya datang ke Indonesia.

Guling pada zaman itu diibaratkan sebagai teman atau pendamping tidur. Karena banyak penjajah yang datang tidak dengan istri atau pasangannya.

Sebagai penggantinya orang Belanda membuat guling dengan panjang menyerupai manusia dan terletak di atas tempat tidur. Guling saat itu diberi nama Dutch wife.

Baca juga: Sering Nyeri Leher Saat Bangun Tidur? Bisa Jadi Bentuk Bantal Penyebabnya

Dilansir dari History, guling lahir dari kebudayan Indisch abad ke-18 dengan percampuran budaya Eropa, Indonesia, dan China. Guling tersebut biasanya hanya digunakan oleh kalangan atas atau orang kaya.

Keberadaan guling ini cukup menarik perhatian bagi orang-orang yang baru datang ke Indonesia. Salah satunya sejarawan dari Amerika Serikat, Abbot yang datang ke Indonesia.

Ketika dia datang dan akan menginap di salah satu rumah Belanda, dia menemukan guling di atas ranjang. Dalam tulisannya yang berjudul A Jaunt in Java (1857), dia mengatakan bahwa dengan adanya guling di bawah kaki atau tangan mencegah kontak terlalu hangat di kasur.

Selain itu kenyamanan dalam iklim tropis sangat cocok dengan adanya guling. Satu guling yang diisi dengan kapas lebih baik dibandingkan guling yang lainnya.

Seorang Jerman bernama Charnay juga merasa kebingungan ketika berada di Jawa dengan adanya guling.

Seorang pelayan kemudian memberitahu untuk menggunakan guling adalah dengan meletakkannya di antara kaki agar keduanya tidak bersatu. Sehingga bisa tidur lebih nyaman.

Bahkan Charnay tinggal lebih lama di Indonesia dan ketika kembali ke Jerman tetap menggunakan guling.

Alasan guling dinamai Dutch wife

Dilansir dari Encycloaedia Britannica, peranan bahasa dalam mendukung dan mengukuhkan stereotip cukup kental. Termasuk penggunaan istilah yang mengaitkan Belanda.

Saat itu istilah Dutch wife dipelopori oleh orang Inggris sebagai bentuk ejekan atau persaingan antara Belanda dan Inggris.

Baca juga: Pilih Kasur dan Bantal dengan Tepat Bisa Sembukan Nyeri Punggung

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com