KOMPAS.com - Di abad 15 hingga abad 16, perdagangan di Eropa didominasi Portugis dan Spanyol.
Keduanya bersaing dalam memupuk kekayaan dan menaklukkan bangsa lain. Mereka adalah bangsa pertama yang menaklukkan dunia dengan menjelajah samudra.
Portugis dan Spanyol bahkan pernah membagi dunia menjadi dua bagian untuk masing-masing. Pembagian itu dikenal sebagai Perjanjian Tordesillas.
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), di akhir abad 15, Portugis dan Spanyol mengirim para pelautnya untuk berlayar menemukan tanah baru.
Spanyol mengirim penjelajah terbaiknya, Christopher Columbus. Columbus berhasil menemukan benua Amerika.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Christopher Columbus, Penemu Dunia Baru
Pada 1493, setelah kabar keberhasilan Columbus tersebar, pemimpin Kerajaan Spanyol, Ferdinand dan Isabella, meminta Paus untuk mengakui kekuasaan Spanyol atas 'Dunia Baru' yang mereka temukan.
Spanyol juga meminta agar Portugis dan saingan mereka yang lain dilarang ikut ambil bagian dari benua yang baru ditemukan ini.
Untuk mengakomodasi permintaan ini, Paus Alexander VI yang merupakan keturunan Spanyol, membagi dunia lewat garis demarkasi.
Garis lurus ditarik dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sekitar 100 league (setara 320 mil) dari barat Kepulauan Tanjung Verde.
Baca juga: Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia
Spanyol diberi hak eksklusif menguasai tanah di sisi barat garis. Sementara Portugis di sisi timur.
Keduanya tidak boleh menjajah wilayah yang dipimpin penganut kristen.
Raja Portugal John II tidak puas dengan perjanjian ini. Sebab wilayah Portugis menjadi terbatas.
Portugis bahkan hanya mendapat sedikit wilayah Afrika. Ruang gerak Portugis di laut juga sangat terbatas.
Peta dunia yang diketahui saat itu baru terdiri dari benua Eropa, Amerika, dan Afrika. Bangsa Eropa belum menemukan posisi benua Asia dari laut.
Baca juga: Kedatangan Portugis ke Indonesia
Maka pada 7 Juni 1494, kedua perwakilan kerajaan bertemu di Tordesillas, wilayah di barat laut Spanyol.