KOMPAS.com - Kepadatan populasi merupakan gambaran untuk mengetahui jumlah individu persatuan luas wilayah tertentu.
Dilansir National Geographic, menggambarkan jumlah individu yang menempati suatu wilayah sehubungan dengan ukuran daerah tersebut.
Kepadatan tidak hanya digunakan manusia saja tapi juga merujuk pada tumbuhan dan hewan di suatu tertentu.
Baca juga: 115 Juta Penduduk RI Mudah Jatuh Miskin Lagi, Ini Fakta-faktanya
Dilansir Encyclopaedian Britannica (2015), kepadatan populasi di mana manusia seluruh penduduk yang menempati suatu daerah dan terus menerus dimodifikasi oleh peningkatan.
Peningkatan bisa pada kelahiran dan imigrasi. Populasi manusia dipengaruhi oleh kebiasaan sosial yang mengatur reproduksi dan oleh perkembangan teknologi, terutama dalam bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Karena dengan adanya perkembangan teknologi telah mengurangi angka kematian dan memperpanjang hidup manusia.
Kepadatan populasi pada suatu wilayah akan berdampak pada beberapa hal, yakni:
Berikut penjelasannya:
Ketersediaan panga menjadi salah satu dampak dengan kepadatan populasi di suati wilayah.
Karena pertumbuhan populasi di dunia sangat cepat daripada ketersediaan pangan.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Sukseskan Sensus Penduduk 2020
Pertumbuhan populasi yang cepat akan menuntut pemenuhan kebutuhan tampat tinggal yang terbatas. Akibatnya akan menggusur laha pertanian yang subur untuk dijadikan sebagai tempat tinggal.
Pertumbuhan populasi yang cepat juga menuntut ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Kebutuhan air tidak hanya untuk manusia tapi juga makhlukh hidup lain. Maka semakin padatnya populasi si suatu wilayah akan membuat ketersediaan air menipis.
Kepadatan populasi yang semakin berkembang akan membuat kebutuhan barang dan saja akan terus meningkat.
Banyak orang yang memiliki kendaraan. Jalanan jadi macet, polusi udara meningkat. Dengan konsumsi energi yang berlebihan akan membuat lingkungan semakin tercemar.