Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Nutrisi Penting untuk Cegah Penuaan Otak

Kompas.com - 25/05/2024, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber News Week

KOMPAS.com - Pola makan dapat memengaruhi seberapa cepat otak kita menua. Meski sudah ada banyak penelitian mengenai pengaruh pola makan bagi penuaan otak, masih sedikit yang mengetahui tentang jenis makanan yang dapat mencegah penurunan kognitif.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Aging, para peneliti menggunakan teknologi canggih untuk menetapkan serangkaian profil nutrisi spesifik yang terkait dengan kinerja kognitif yang lebih baik pada orang dewasa di atas usia 65 tahun.

Penelitian ini melibatkan 100 peserta yang sehat secara kognitif dan berusia 65 hingga 75 tahun. Sampel darah dikumpulkan untuk menilai kadar nutrisi berbeda dalam darah mereka, yang ditindaklanjuti dengan penilaian kognitif dan pemindaian MRI.

Analisis tersebut mengungkapkan dua jenis penuaan otak di antara para peserta, yakni dipercepat dan lebih lambat dari yang diperkirakan.

Peserta yang mengalami penuaan otak lebih lambat memiliki profil nutrisi yang berbeda, termasuk kombinasi asam lemak, antioksidan, karotenoid, vitamin E, dan kolin. Para peneliti mengatakan, profil nutrisi ini selaras dengan nutrisi yang ditemukan dalam pola makan Mediterania, yang sebelumnya dikaitkan dengan penuaan otak yang sehat.

Baca juga: Mikroplastik Ditemukan di Gumpalan Darah di Jantung, Otak, dan Kaki Manusia

Pola makan Mediterania ditandai dengan pola makan yang kaya akan biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, dengan asupan keju dan ikan dalam jumlah sedang serta asupan daging merah dan daging olahan yang terbatas.

Meskipun pola makan ini telah dikaitkan dengan penurunan risiko Alzheimer dan kondisi neurodegeneratif lainnya, peneliti mengatakan studi baru ini memberikan analisis yang lebih obyektif mengenai hubungan tersebut.

Hal itu didukung oleh beberapa faktor. Pertama, studi ini adalah salah satu penelitian terbesar dan terlengkap yang menggunakan biomarker berbasis darah untuk menyelidiki hubungan antara pola makan dan kesehatan otak.

Kedua, penelitian ini melampaui tes kognitif tradisional dengan menggunakan pengukuran neuroimaging multimodal. Hal ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan otak, mencakup pengukuran struktur, fungsi, dan metabolisme otak.

Terakhir, penelitian ini tidak hanya berfokus pada nutrisi tunggal dan mengidentifikasi nutrisi tertentu yang terkait dengan penuaan otak yang lebih lambat.

Baca juga: Menjadi Anak Tunggal Ternyata Memengaruhi Perkembangan Otak

Namun, peneliti mencatat, karena sifat asosiatif penelitian ini, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuannya.

Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme spesifik dimana profil nutrisi ini dapat mempengaruhi penuaan otak. Terakhir, studi longitudinal juga dibutuhkan untuk menilai efek jangka panjang dari intervensi pola makan berdasarkan profil ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com