Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Planet Besar Seringan dan Halus Permen Kapas

Kompas.com - 20/05/2024, 20:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Luar angkasa masih menyimpan miliaran misteri yang kerap membingungkan manusia di Bumi.

Baru-baru ini ahli luar angkasa menemukan sebuah planet ekstrasurya aneh yang berjarak 1.232 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Planet Seukuran Bumi yang Mengorbit Bintang Kecil

Temuan planet aneh di ekstrasurya

Dalam sebuah artikel yang terbit di nature astronomy tahun 2024, WASP-193b, ditemukan sebuah planet yang meskipun ukurannya hampir 50 persen lebih besar dari Jupiter, namun massanya tujuh kali lebih ringan.

Planet tersebut sangat ringan dan halus sehingga kepadatan keseluruhannya sebanding dengan kepadatan permen kapas. WASP-193b juga diibaratkan planet ini sebagai sebuah bola bunga dandelion di luar angkasa. 

Meskipun tidak pernah terdengar sebelumnya, planet ekstrasurya seperti WASP-193b tergolong langka, dan planet ini dapat membantu manusia lebih memahami evolusi planet, menurut tim internasional yang dipimpin oleh astronom Khalid Barkaoui dari Universitas Liège di Belgia.

“WASP-193b adalah planet paling tidak padat kedua yang ditemukan hingga saat ini, setelah Kepler-51d, yang ukurannya jauh lebih kecil,” ucap Barkaoui menjelaskan.

Kepadatannya yang sangat rendah menjadikannya sebuah anomali nyata di antara lebih dari lima ribu exoplanet yang ditemukan hingga saat ini.

Kepadatan yang sangat rendah ini tidak dapat produksi oleh model standar planet gas raksasa yang diiradiasi, bahkan dengan asumsi struktur tanpa inti yang tidak realistis.

Lebih jauh soal WASP-193b

WASP-193b adalah sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit bintang mirip Matahari bernama WASP-193.

Baca juga: Hipotesis Adanya Planet Kesembilan Alami Peningkatan

Bintang ini berukuran sekitar 1,1 kali massa dan 1,2 kali jari-jari Matahari serta sangat dekat dengan Matahari dalam hal suhu dan usia.

Namun WASP-193b mengorbit bintangnya jauh lebih dekat dibandingkan planet mana pun di Tata Surya. Ia melakukan zoom setiap 6,25 hari sekali.

Kepadatan planet ini diperkirakan sekitar 0,059 gram per sentimeter kubik. Sebagai gambaran, kepadatan Jupiter adalah sekitar 1,33 gram per sentimeter kubik. Sedangkan, Bumi lebih besar yaitu 5,51 gram per sentimeter kubik, dikutip dari Phys.org.

Salah satu bahan yang kepadatannya paling dekat dengan planet baru yang menggembung ini adalah permen kapas, yang memiliki kepadatan sekitar 0,05 gram per sentimeter kubik.

Para peneliti menduga bahwa planet baru ini sebagian besar terbuat dari hidrogen dan helium, seperti kebanyakan gas raksasa lainnya di galaksi.

Untuk WASP-193b, gas-gas ini kemungkinan besar membentuk atmosfer yang sangat besar dan membentang puluhan ribu kilometer lebih jauh dari atmosfer Jupiter.

Bagaimana tepatnya sebuah planet bisa mengembang sedemikian besarnya adalah pertanyaan yang belum bisa dijawab oleh teori pembentukan planet mana pun.

Baca juga: Apakah Planet Terkecil yang Pernah Diketahui?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com