Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Konsumsi Ibu Hamil Berpengaruh terhadap Tantrum pada Anak?

Kompas.com - 25/04/2024, 11:32 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa klaim menyatakan adanya pengaruh makanan yang dikonsumsi ibu hamil terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Namun, hubungan antara makanan ibu hamil dan tantrum abnormal pada anak masih belum sepenuhnya dipahami.

Baca juga: Tantrum: Kondisi Normal atau Abnormal?

"Studi belum dapat membuktikan hubungan antara makanan dengan tantrum, tetapi isi perut memang dapat berhubungan dengan isi kepala. Saat hamil perlu makan makanan bernutrisi, jika nutrisinya kurang dapat menghambat pertumbuhan otak pada anak, mungkin dampaknya kesitu," jelas Dr. dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K) saat sesi diskusi bersama IDAI, Selasa (23/4/2024).

Studi hubungan nutrisi dengan tantrum pada anak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan nutrisi tertentu selama kehamilan, seperti asam folat, zat besi, atau omega-3, dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah perilaku, termasuk tantrum.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition tahun 2021 menemukan bahwa wanita hamil yang memiliki kadar zat besi rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan anak dengan masalah perilaku, termasuk tantrum.

Sebuah studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Plos One tahun 2016 menjelaskan bahwa wanita hamil yang mengonsumsi suplemen asam folat memiliki risiko lebih rendah untuk melahirkan anak dengan masalah perilaku, termasuk tantrum.

Nutrisi yang berhubungan dengan emosi anak

1. Zat Besi

Zat besi penting untuk perkembangan otak dan dapat memengaruhi regulasi emosi. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah perilaku, termasuk tantrum.

Baca juga: Seperti Apa Bahaya Tantrum pada Anak jika Dibiarkan?

2. Asam Folat

Asam folat penting untuk perkembangan saraf dan dapat memengaruhi suasana hati. Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah perilaku, termasuk tantrum.

3. Omega-3

Asam lemak omega-3 penting untuk perkembangan otak dan dapat memengaruhi regulasi emosi. Kekurangan omega-3 dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah perilaku, termasuk tantrum, dilansir dari laman Mamamia.

4. Gula

Selain itu, makanan yang tinggi gula dan pemanis buatan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang dapat membuat anak lebih mudah marah dan rewel, menurut Autism Parenting Magazine.

Namun, penting untuk diingat bahwa banyak faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku anak, seperti genetika, lingkungan, dan gaya pengasuhan.

Oleh karena itu, tidak mungkin untuk secara pasti mengatakan apakah makanan ibu hamil dapat menyebabkan tantrum abnormal pada anak.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah ada hubungan langsung antara makanan ibu hamil dan tantrum abnormal pada bayi.

Baca juga: Rekomendasi IDAI untuk Mengatasi Tantrum pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com