Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Baru Manusia yang Habiskan Waktu Terlama di Luar Angkasa

Kompas.com - 07/02/2024, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kosmonot Rusia Oleg Kononenko baru saja memecahkan rekor dunia sebagai orang yang menghabiskan waktu paling lama di luar angkasa.

Kononenko telah berada di luar angkasa selama lebih dari 879 hari pada hari Minggu, 4 Februari lalu.

Baca juga: Hewan Apa yang Akan Pertama Kali Hidup di Luar Angkasa?

Catatan waktu itu mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang rekan kosmonot Gennady Padalka.

Padalka menghabiskan 878 hari, 11 jam, 29 menit, dan 48 detik di luar angkasa.

Kedua kosmonot mencapai pencapaian tersebut secara kumulatif dalam lima misi, namun misi kelima Kononenko bahkan belum mencapai setengahnya, yang berarti ia akan memecahkan rekor tersebut tahun ini.

Rekor baru

Mengutip Gizmodo, Selasa (6/2/2024) kosmonot berusia 59 tahun itu melakukan perjalanan pertamanya ke luar angkasa pada tahun 2008.

Kononenko dijadwalkan berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga 23 September.

Dan kini ia akan tengah menuju ke beberapa pencapaian penting.

Berdasarkan perkiraan, Kononenko, yang juga merupakan komandan korps kosmonot akan menghabiskan 1.000 hari di luar angkasa yang belum pernah dicapai oleh orang lain pada tanggal 5 Juni.

Sedangkan ia akan mencapai 1.110 hari di luar angkasa atau sekitar 2,5 tahun pada bulan September ketika misinya berakhir.

"Saya terbang ke luar angkasa untuk melakukan hal favorit saya, bukan untuk mencetak rekor," katanya dalam sebuah wawancara.

Baca juga: Studi Sebut Salad Tidak Cocok Jadi Makanan Luar Angkasa

"Saya telah memimpikan dan bercita-cita menjadi kosmonot sejak saya masih kecil. Minat tersebut memotivasi saya untuk terus terbang," katanya lagi.

Dalam rekor durasi, Rusia memang cenderung mendominasi. Sementara itu NASA menetapkan batasan ketat mengenai berapa banyak waktu yang dapat dihabiskan astronot di luar angkasa selama karier mereka.

Ini dilakukan untuk mengelola risiko paparan radiasi.

Dampak tinggal di luar angkasa

Ya, meski sebuah pencapaian, tapi gaya berat mikro bukanlah lingkungan yang nyaman bagi tubuh manusia sehingga tinggal lama di luar angkasa akan berdampak buruk.

Beberapa dampaknya adalah kehilangan sel darah, massa otot juga berkurang karena tidak perlu bekerja keras dalam gayaberat mikro. Itu sebabnya para astronot menghabiskan waktu di gym.

Selain itu, seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, ada beberapa risiko lain yang bisa dialami tubuh manusia saat di luar angkasa.

Peneliti menemukan gaya berat mikro dalam waktu lama menyebabkan masalah pengelihatan. Belum lagi sakit punggung yang berpotensi di derita, imunitas yang lebih rendah, perubahan struktur dan aktivitas otak serta kerusakan DNA.

Baca juga: Apa Makanan yang Cocok untuk Perjalanan Luar Angkasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com