KOMPAS.com - Lingkungan hijau merujuk pada area yang dihuni oleh berbagai jenis vegetasi, tanaman, dan kehidupan organisme menciptakan ekosistem yang seimbang dan sehat.
Keberadaan tanaman, pepohonan, semak, dan tumbuhan lainnya memberikan kontribusi besar terhadap keseimbangan ekologi dan kesejahteraan lingkungan.
Baca juga: Puasa Bikin Awet Muda, Kok Bisa? Begini Penjelasannya
Tidak hanya menyajikan estetika visual yang menyenangkan lingkungan hijau juga memberikan sejumlah manfaat ekologis dan kesejahteraan bagi manusia.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa individu yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau cenderung mengalami tingkat stres dan penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Penelitian terbaru bahkan menyoroti bahwa paparan terhadap taman, pepohonan, dan ruang hijau dapat melambatkan laju penuaan sel-sel kita, seperti yang dikutip dari The Guardian, Senin (4/12/2023).
Sebuah penelitian dalam Science of the Total Environment menemukan bahwa tinggal di lingkungan berpepohonan dapat memperpanjang telomer yang terkait dengan penuaan yang lebih lambat.
Telomer adalah struktur yang terletak di ujung 46 kromosom setiap sel dan struktur pada ujung kromosom yang menjaga kestabilan DNA.
Semakin panjang telomer suatu sel semakin banyak pula sel yang dapat bereplikasi. Ketika telomer menjadi sangat pendek sehingga sel tidak dapat membelah sel tersebut akan mati.
"Lokasi tinggal, paparan lingkungan, aktivitas fisik, dan pola makan kita dapat memengaruhi penurunan telomer dan proses penuaan," kata Aaron Hipp salah satu penulis penelitian ini.
Baca juga: 5 Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan, Bisa Bikin Awet Muda
Ruang hijau juga berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental tetapi penelitian juga menunjukkan bahwa polusi dan segregasi dapat membatasi manfaat tersebut.
Dalam studi dengan lebih dari 7.800 partisipan, peningkatan 5 persen ruang hijau di lingkungan dikaitkan dengan penurunan 1 persen dalam penuaan sel.
“Semakin hijau suatu area, semakin lambat penuaan selnya,” kata Hipp.
Meskipun ruang hijau berpengaruh lebih kecil pada daerah berpenghasilan rendah hal ini menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara lingkungan dan kesehatan manusia.
Penelitian hanya memperhitungkan tempat tinggal saat pemeriksaan fisik dilakukan dan interaksi dengan ruang hijau pada usia yang berbeda mungkin memiliki dampak yang berbeda.
"Paparan ruang hijau pada masa kanak-kanak mungkin mempunyai dampak yang berbeda terhadap perkembangan dibandingkan pada usia paruh baya," ungkap Hipp.