Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kapan Sedotan Diciptakan dan Dipakai Manusia?

Kompas.com - 07/03/2023, 07:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sedotan diciptakan untuk memudahkan manusia menikmati minuman dengan cara yang simpel.

Akan tetapi, sejak kapan sedotan ini diciptakan dan dipakai manusia?

Sedotan berasal dari bangsa Sumeria

Sedotan atau pipet, rupanya telah dipakai sejak ribuan tahun yang lalu, meski bahannya tidak seperti yang sekarang kita temukan.

Sejarah sedotan ternyata bermula dari bangsa Sumeria kuno pada sekitar 5000 tahun yang lalu.

Dikutip dari National Geographic, Senin (6/3/2023) bangsa Sumeria diketahui sebagai masyarakat pertama yang membuat bir. Di masa itu, sedotan ini berbentuk pipa dari logam yang digunakan dalam pembuatan bir.

Sedotan awal tersebut menggunakan pipa tipis dan panjang yang terbuat dari logam mulia, dan alat ini digunakan untuk mencapai cairan yang berada di bawah produk sampingan fermentasi.

Baca juga: Sejak Kapan Operasi Caesar Dilakukan Sebagai Prosedur Persalinan?

Kendati demikian, sejarah penemuan sedotan modern pertama dibuat dan diperkenalkan oleh Marvin Stone. Ia adalah orang pertama yang mengajukan hak paten untuk sedotan minuman pada tahun 1888.

Awalnya, Stone meminum Mint Julep, yakni sejenis minuman koktail, di musim panas yang terik.

Saat menikmati minumannya, ia menggunakan rumput gandum sebagai alat penyedot, tetapi tidak bertahan lama dan mulai hancur.

Stone, yang juga produsen rokok kertas, kemudian memutuskan untuk membuat sesuatu yang lebih baik.

Ia pun membungkus potongan kertas di sekitar pensil, merekatkannya dan segera menjadi prototipe awal dari sedotan minuman yang terbuat dari kertas.

Stone lantas mematenkan desain sedotan pertama untuk minuman itu pada tahun 1888 dan pada tahun 1890 pabriknya Stone Industrial memproduksinya secara massal.

Baca juga: Sejak Kapan Bra Mulai Digunakan Perempuan sebagai Pakaian Dalam?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com