Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter
Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com
KOMPAS.com - Seorang pembaca Kompas.com dengan akun @ruth_yohanita bertanya mengenai nyeri dada sebelah kiri ke rubrik Halo Prof! melalui akun Instagram Kind of Life:
"Nyeri di dada sebelah kiri, buat narik napas sakit. Itu apa ya, Prof? Dan, kenapa penyebabnya? Terima kasih."
Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Alexandra Gabriella, Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Berikut paparannya:
Halo Ibu Ruth Yohanita, terima kasih atas pertanyaannya, ya.
Ada banyak organ di dada kita, mulai dari otot, saraf, paru-paru, dan jantung. Kalau Ibu mengeluh nyeri dada, tentu Ibu ingin mengetahui apakah keluhan ini berasal dari jantung atau bukan.
Baca juga: 6 Keluhan Nyeri Dada yang Harus Diwaspadai sebagai Gejala Serangan Jantung
Sebelumnya, mari sama-sama kita pahami mengenai nyeri dada. Nyeri dada terbagi atas nyeri dada cardiac (berasal dari jantung) dan Nyeri dada non-cardiac (bukan dari jantung).
Nyeri dada yang berasal dari jantung terbagi lagi menjadi:
Namun demikian, gejala yang disebutkan di atas "by the textbook" tidak selalu dialami oleh setiap orang. Pasalnya, daya tahan seseorang terhadap rangsang nyeri juga berbeda-beda.
Baca juga: Nyeri Dada Bisa Jadi Gejala Covid-19, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ahli
Selain itu, gender perempuan dan jika seseorang memiliki penyakit diabetes membuat seseorang tersebut tidak memiliki gejala yang khas seperti di atas apabila terkena serangan jantung. Oleh sebab itu, terkadang seseorang bisa mengalami kejadian "silent infarct" atau bahasa awamnya, serangan jantung yang tidak diketahui kapan waktunya.
Sementara itu, nyeri dada non-cardiac (bukan dari jantung) adalah jika nyeri muncul dipengaruhi oleh gerakan tangan tertentu, seperti menarik napas atau membuang napas, nyeri yang hilang ketika dipijat, atau bertambah nyeri ketika ditekan.
Apabila gejala ini sudah cukup lama Ibu alami, ada baiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk menentukan diagnosis tepatnya ya. Semoga jawabannya membantu ya, Bu. Salam sehat.
dr. Alexandra Gabriella, Sp.JP
Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah
RS Pondok Indah – Bintaro Jaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.