Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penemuan Insulin, Keajaiban Medis untuk Penderita Diabetes

Kompas.com - 12/06/2022, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sebelum insulin ditemukan, penyakit diabetes seolah menjadi hukuman mati bagi penderitanya.

Saat itu, mereka yang didiagnosis menderita diabetes memiliki harapan hidup yang kecil karena tidak banyak yang bisa dilakukan dokter untuk membantu.

Pembatasan kalori merupakan satu-satunya cara untuk membantu para penderita diabetes dapat bertahan lebih lama.

Kehilangan anggota badan, kebutaan, gagal ginjal, stroke, dan serangan jantung adalah beberapa kondisi yang dapat dialami penderita diabetes.

Sejarah penemuan insulin

Mimpi buruk para pengidap diabetes akhirnya berakhir setelah pada tahun 1921, seorang ahli bedah ortopedi asal Kanada, Frederick Banting, bersama asisten mahasiswa kedokterannya, Charlest Best, menemukan insulin.

Baca juga: Bagaimana Insulin Bisa Mengatasi Diabetes?

Penelitian Banting dan Best ini berlandaskan pada temuan dari studi selama 40-50 tahun sebelumnya yang menunjukkan bahwa pankreas, khususnya pulau Langerhans (endokrin pankreas), dapat membantu metabolisme karbohidrat.

Dilansir dari Post Medical History, awalnya, Banting dan Best mengeluarkan organ pankreas dari beberapa ekor anjing, yang kemudian menunjukkan gejala diabetes, untuk digiling dan dijadikan ekstrak berwarna coklat.

Kemudian, anjing-anjing tersebut disuntikkan dengan ekstrak pankreas yang berbeda. 

Hasil menunjukkan, kadar gula darah menurun dan kondisi kesehatan anjing dengan diabetes itu mulai membaik.

Banting dan Best mengulangi percobaan ini terhadap seekor anjing dengan diabetes parah. Anjing tersebut dapat hidup selama 70 hari sebelum ekstrak pankreas yang diberikan habis dan ia pun akhirnya mati.

Baca juga: Makanan dan Minuman Manis Bisa Picu Diabetes, Berapa Takaran Gula yang Disarankan?

Berdasarkan catatan Banting dan Best, dalam kasus-kasus yang telah diuji, tingkat konsentrasi ekstrak pankreas berpengaruh terhadap efektivitasnya.

Seorang profesor fisiologi asal Skotlandia, JJR Macleod, terkesan dengan temuan Banting dan Best, namun menurut Macleod, ini masih membutuhkan studi lebih lanjut.

Mengutip Nature Portfolio, setelah uji coba pemberian ekstrak pankreas pada beberapa ekor anjing, para ilmuwan mulai bekerja untuk memurnikan ekstrak.

Awalnya, penggunaan ekstrak pankreas terhadap pasien tidak membuahkan hasil karena kadar protein yang terlalu tinggi.

Ahli biokimia, James Bertram Collip, kemudian bergabung dengan tim peneliti dan membantu memurnikan lagi ekstrak pankreas yang kemudian dikenal dengan nama insulin.

Baca juga: Sering Konsumsi Makanan Manis Tingkatkan Risiko Sindrom Metabolik, Termasuk Diabetes

Setelah itu, para peneliti membuat metode untuk memproduksi insulin dalam jumlah besar sehingga dapat diberikan kepada pasien diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com