Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Penyebab Merinding Menurut Sains

Kompas.com - 05/02/2022, 17:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Merinding merupakan reaksi fisik yang kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis seperti kemunculan hantu.

Namun, tentu ada penjelasan ilmiah di baliknya. Para ilmuwan pun telah melihat reaksi fisik ini dari sudut pandang sains dan meneliti penyebabnya.

Penyebab merinding

Dilansir dari Science Alert, penelitian menunjukkan, merinding dapat berguna terhadap udara dingin, yakni untuk mengatur sel induk yang mengontrol folikel rambut dan pertumbuhan rambut.

Dalam analisis terhadap tikus, para ilmuwan menemukan bahwa otot-otot tertentu yang berkontraksi ketika merinding terhubung ke sistem saraf simpatik. 

Ketika suhu rendah, otot-otot ini menjembatani celah antara saraf simpatik dan folikel rambut. 

Baca juga: Ramai Film Zombi All of Us Are Dead, Benarkah Zombi Itu Ada Menurut Sains?

Dalam jangka pendek, ini menyebabkan rambut berdiri dan merinding. Sementara itu, dalam jangka panjang, tampaknya meningkatkan pertumbuhan rambut. 

Para peneliti mengatakan, ini adalah hubungan penting antara sel induk, yang dapat digunakan tubuh untuk membuat jenis sel, dan rangsangan eksternal.

"Kulit adalah sistem yang menarik," kata ahli biologi Ya-Chieh Hsu dari Universitas Harvard. 

Kulit memiliki banyak sel puncak yang dikelilingi oleh berbagai jenis sel dan terletak di antarmuka antara tubuh manusia dan dunia luar. 

Oleh sebab itu, sel induk berpotensi merespons beragam rangsangan, bahkan dari lingkungan luar. 

Baca juga: Warna Petir Tidak Hanya Putih, Ini Penjelasannya Menurut Sains

"Dalam penelitian ini, kami mengidentifikasi ceruk dua komponen yang menarik yang tidak hanya mengatur sel puncak dalam kondisi mapan, tetapi juga memodulasi perilaku sel puncak sesuai dengan perubahan suhu di luar."

Tim peneliti menggunakan mikroskop elektron resolusi tinggi untuk mengidentifikasi sistem regulasi pertumbuhan rambut ini, yang melibatkan tiga jenis jaringan yang ditemukan di banyak organ, yakni saraf (saraf simpatik), mesenkim (memegang otot-otot kecil), dan epitel (saraf simpatis).

Sementara hubungan antara saraf dan otot sudah diketahui dalam sistem khusus ini, hubungan ke sel induk pengatur rambut adalah penemuan baru dan tidak biasa.

Ini karena ini neuron cenderung lebih memilih koneksi ke neuron lain atau koneksi mirip sinaps ke otot. 

Dalam hal ini, koneksi seperti sinaps dibuat ke sel puncak sebagai gantinya dan membungkusnya seperti pita.

Baca juga: Apakah Hantu Itu Nyata? Ini 6 Keraguan soal Hantu Menurut Sains

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com