Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kjokkenmoddinger, Bukit Sampah Dapur Peninggalan Zaman Mesolitikum

Kompas.com - 05/02/2022, 14:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kjokkenmoddinger, yang disebut juga sebagai sampah dampur, berasal dari bahasa Denmark yaitu “kjokke” yang berarti dapur dan “moddin” yang berarti sampah. 

Keberadaan kjokkenmoddinger adalah bukti bahwa manusia purba pada zaman mesolitikum telah memiliki tempat tinggal di wilayah pantai. 

Sampah dapur ini menjadi peninggalan kebudayaan yang istimewa dari zaman mesolitikum.

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, manusia purba yang tinggal di tepi pantai mengandalkan hasil laut sebagai sumber kehidupan, terutama kerang dan siput. 

Cangkang atau kulit siput dan kerang yang dibuang dan menumpuk selama bertahun-tahun, akhirnya menjadi bukit kerang dengan tinggi dan lebar yang cukup besar. Bukit-bukit inilah yang disebut "kjokkenmoddinger".

Baca juga: Karbon Purba Planet Mars Ditemukan Curiosity NASA, Seperti Apa?

Di Indonesia, kjokkenmoddinger banyak ditemukan di sepanjang pantai Sumatra Utara, di antara Medan dan Aceh. 

Adapu kehidupan manusia purba pada masa kebudayaan kjokkenmoddinger telah sampai pada tahap berburu dan mengumpulkan makanan perairan laut atau food gathering.

Dengan demikian, zaman mesolitikum telah mengalami kemajuan dibandingkan zaman paleolitikum.

Penelitian terkait kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger diteliti oleh Dr. P.V. Van Stein Callenfels tahun 1925. 

Ia melakukan sebuah penelitian terhadap sampah dapur yang terdiri dari kulit kerang dan siput yang tingginya mencapai 7 meter.

Baca juga: Fosil Laba-Laba Ungkap Ekosistem Hutan Hujan Purba di Australia

Sampah dapur dengan ketinggian seperti itu, tentu pembentukannya membutuhkan waktu yang cukup lama, mungkin mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. 

Tak hanya sampah kerang dan siput, lada kjokkenmoddinger, ditemukan tulang benulang beserta pecahan tengkorak dan gigi.

Walaupun keterangannya tidak lengkap, tetapi ilmuwan menafsirkan bahwa manusia yang hidup pada zaman mesolithikum termasuk golongan bangsa papua melanesoide.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com