Berusia 10.000 Tahun, Ini Kuburan Bayi Perempuan Tertua di Eropa

KOMPAS.com - Arkeolog yang mempelajari sebuah gua di Liguria, Italia menemukan kuburan bayi tertua dan paling awal di Eropa. Bayi perempuan yang dijuluki Neve ini baru berusia 40 hingga 50 hari ketika meninggal 10.000 tahun yang lalu.

Mengutip Smithsonian, Sabtu (18/12/2021) jenazah anak itu dihiasi dengan lebih dari 60 manik-manik dan empat liontin, yang semuanya terbuat dari cangkang.

Sebuah cakar burung hantu ditempatkan pula di dekatnya, mungkin merupakan hadiah.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports ini mencerminkan perlakukan bayi sebagai manusia seutuhnya yang dilakukan oleh budaya pemburu-pengumpul Mesolitikum awal.

Sementara barang-barang yang ikut dikubur di sampingnya juga menunjukkan ikatan emosional yang signifikan.

Baca juga: Bayi Kesha Ratuliu Dirawat di NICU, Ini Alasan Bayi Perlu Perawatan Intensif

Temuan kuburan bayi perempuan tertua ini juga menjadi hal yang menarik, sebab temuan tulang bayi dari zaman prasejarah jarang terjadi karena sangat rapuh.

Sedangkan penemuan Neve tersebut sangat tak biasa karena sisa-sisa tulang bayi perempuan ini diawetkan dengan cukup baik dan bisa digunakan untuk mengekstrak DNA.

Dalam kebanyakan kasus, DNA tulang bayi terlalu rusak untuk menentukan jenis kelamin.

Selain itu kuburan yang berasal dari sekitar 10.000 tahun dan 11.000 tahun yang lalu juga sangat langka ditemukan.

Makam Neve sendiri terletak di gua Arma Veirana di pegunungan Liguria, sebuah wilayah di barat laut Italia.

Lokasi kuburan bayi perempuan tertua di Eropa berusia 10.000 tahun itu merupakan tempat yang populer bagi pengunjung ini juga merupakan situs yang menjadi target pencuri.

Baca juga: Kenapa Bayi Baru Lahir Langsung Menangis? Ini Penjelasannya