Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Parasit Malaria Mampu Bersembunyi di Organ Limpa

Kompas.com - 26/11/2021, 17:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti berhasil mengungkap siklus hidup parasit malaria yang tak banyak diketahui.

Studi tersebut membuktikan jika sejumlah besar parasit malaria mampu bersembunyi di limpa manusia dan secara aktif mampu berkembang biak dalam siklus hidupnya.

Jumlah parasit yang ditemukan di organ limpa juga dapat mencapai ratusan hingga ribuan kali lebih tinggi daripada yang ditemukan di peredaran darah.

Temuan yang dipublikasikan di jurnal New England Journal of Medicine dan PLOS Medicine ini, menjadi sebuah terobosan baru bagi pemahaman mengenai patogenesis malaria yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Baca juga: Hewan Tembiluk, Cacing Papua yang Dipercayai Menjadi Obat Malaria

Dikutip dari laman resmi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Kamis (25/11/2021) penelitian ini dilakukan dengan menganalisis limpa dari pasien-pasien di Timika, Papua yang memerlukan pengangkatan limpa (splenectomy) akibat kecelakan.

"Temuan kami telah mendefinisikan ulang siklus hidup malaria. Dan malaria kronis harus dianggap terutama sebagai infeksi limpa, dan hanya sebagian kecil yang beredar di dalam darah," kata mahasiswa doktoral Indonesia, Steven Kho di Menzies School of Health Research (Menzies) Australia yang memimpin studi ini.

Menurut peneliti pada umumnya, pasien yang akan melakukan pengangkatan limpa tidak memperlihatkan gejala malaria. Tetapi hasil analisis menunjukkan, 95 persen pasien memiliki parasit jumlah besar yang tersembunyi di limpa.

Akumulasi parasit di limpa ini menurut peneliti disebabkan dua spesies parasit, yaitu Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

Limpa manusia mengandung sejumlah besar sel darah merah yang sangat muda, disebut retikulosit. Sel darah muda ini merupakan satu-satunya jenis sel darah merah yang dapat diinfeksi oleh P.vivax.

"Hal ini menjadikan limpa sebagai lokasi di mana parasit malaria vivax dapat berkembang biak dengan mudah," ungkap Dr. Nurjati Siregar, peneliti lain yang terlibat dalam studi.

Limpa juga dianggap sebagai organ yang menghancurkan dan dihindari parasit. Namun hasil penelitian ini memperlihatkan, bahwa limpa juga menyediakan tempat berlindung bagi parasit yang bertahan hidup dalam jangka panjang.

Baca juga: Vaksin Malaria Mosquirix Dikembangkan Selama Lebih dari 30 Tahun

Lebih lanjut, peneliti menekankan pentingnya temuan ini karena infeksi limpa yang terus menerus memiliki implikasi klinis dan kesehatan masyarakat yang besar, termasuk berkontribusi terhadap anemia.

Temuan juga sekaligus menunjukkan pentingnya intervensi baru dalam melakukan program eliminasi malaria.

Hal ini mengingat eliminasi malaria yang mengandalkan tes darah secara massal tak dapat mengidentifikasi pasien dengan parasit yang tersembunyi dalam organ limpa, sehingga tak dapat mendeteksi semua infeksi pada populasi yang terjangkit malaria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com