Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan PBB soal Perubahan Iklim Jadi Peringatan Kode Merah untuk Manusia

Kompas.com - 12/08/2021, 14:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Dalam sebuah laporan penting, PBB mengungkap bahwa pemanasan global hampir tidak terkendali. Dunia sudah pasti akan menghadapi gangguan iklim lebih lanjut yang mungkin tak sampai seratus tahun, tapi dalam beberapa dekade ke depan.

Para ilmuwan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menegaskan bahwa ini adalah kesalahan manusia. Tindakan cepat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca kemungkinan dapat membantu menekan beberapa dampak.

Gelombang panas mematikan, angin topan raksasa, dan cuaca ekstrem lainnya yang sudah terjadi akan menjadi lebih parah.

Baca juga: Ilmuwan: Letusan Gunung Tambora Sebabkan 3 Tahun Perubahan Iklim

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menggambarkan laporan tersebuat adalah kode merah untuk kemanusiaan.

“Laporan ini harus jadi ‘lonceng kematian’ untuk batu bara dan bahan bakar fosil, sebelum mereka yang menghancurkan planer kita,” kata Guterres.

Melansir Reuters, dalam tiga bulan, konferensi iklim COP26 PBB di Glasgow, Skotlandia, akan berusaha menekan tindakan iklim yang jauh lebih ambisius pada negara-negara di dunia.

Berdasarkan lebih dari 14.000 studi ilmiah, laporan IPCC memberikan gambaran paling komprehensif dan rinci tentang bagaimana perubahan iklim mengubah alam - dan apa risiko yang akan terjadi di masa depan.

Jika tidak ada tindakan segera, cepat, dan dalam skala besar yang diambil untuk mengurangi emisi, maka suhu global rata-rata kemungkinan akan mencapai atau melewati ambang batas pemanasan 1,5 derajat Celcius dalam waktu 20 tahun.

Suhu global rata-rata saat ini naik 1,1 derajat Celcius dari rata-rata pra-industri - yang akan menaikkannya 0,5 derajat lebih jauh tanpa efek temper polusi di atmosfer.

Sebagai catatan, emisi gas rumah kaca saat ini kebanyakan berasal dari karbon dioksida (CO2) dari pembakaran bahan bakar fosil yang terakumulasi di atmosfer.

Itu berarti, bahkan ketika masyarakat menjauh dari bahan bakar fosil, suhu akan didorong lagi oleh hilangnya polutan udara yang menyertainya, yang mana saat ini memantulkannya sebagian panas matahari.

Kenaikan 1,5 derajat Celcius umumnya dipandang sebagai yang paling bisa diatasi umat manusia, tanpa menderita pergolakan ekonomi dan sosial yang meluas.

Namun, pemanasan global 1,1 derajat Celcius yang sudah terjadi saat ini nyatanya sudah cukup untuk melepaskan cuaca buruk yang menyiksa.

Terbukti tahun ini, gelombang panas menewaskan ratusan orang di Pacific Northwest dan memecahkan rekor di seluruh dunia.

Kebakaran hutan yang dipicu oleh panas dan kekeringan menyapu seluruh kota di Amerika Barat, melepaskan rekor emisi karbon dioksida dari hutan Siberia, dan mendorong orang Yunani meninggalkan rumah mereka dengan feri.

Baca juga: Catatan Karang tentang Perubahan Iklim dari Abad Pertengahan dan Masa Kini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com