Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TBC Penyakit Menular, Begini Cara Penularan dan Kiat Mencegahnya

Kompas.com - 25/03/2020, 09:53 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit menular yang sangat banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Ironisnya, jumlah penderita TBC terus meningkat setiap tahunnya.

Kendati penyakit yang menyerang paru-paru ini sifatnya menular, sebenarnya kita bisa melakukan pencegahan untuk melindungi diri dari TBC.

Sebelum mengetahui cara pencegahannya, ada baiknya kita juga mengetahui bagaimana penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini dapat menular ke orang lain.

Baca juga: Kenali Berbagai Gejala TBC, dari Batuk, Demam sampai Sesak Napas

Bagaimana TBC menular?

Dokter Spesialis Paru RS Awal Bros Bekasi Timur, dr. Annisa Sutera Insani, SpP mengatakan bahwa penularan TBC terjadi melalui udara, yaitu dari droplet atau percikan dahak yang ke luar pada saat penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara.

"Penularan TB ini ya bisa dari droplet," kata Annisa saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/3/2020).

Ketika pasien batuk, bersin atau berbicara tanpa menutup mulut dan menggunakan masker, kuman TBC otomatis akan keluar ke sekitar pasien itu.

Entah jatuh ke benda-benda di sekitarnya atau bahkan langsung terhirup oleh orang lain.

Bakteri yang terhirup oleh seseorang itu akan masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Organ lain selain paru-paru yang dapat diserang oleh kuman TBC ini adalah kelenjar di leher, kulit, tulang, selaput otak, dan juga uterus.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Mencegah penularan TBC

Berikut beberapa cara yang bisa Anda dan pasien lakukan untuk mencegah penularan penyakit TBC:

  1. Memberikan pengobatan TB yang berkualitas dan teratur pada pasien TBC hingga sembuh, agar dapat mencegah penularan kepada orang lain.
  2. Tutup mulut saat batuk atau bersin sebagai etika batuk. Hal ini agar dapat mencegah kuman TBC menyebar di udara.
  3. Buanglah dahak dan ludah di tempat yang benar. Dahak dan ludah yang mengandung kuman TBC dapat mengambang dan menyebar di udara.
  4. Ventilasi udara harus baik dan terkena cahaya matahari. Ventilasi udara yang baik dapat menggantikan kuman TBC. Selain itu, cahaya matahari dapat membunuh kuman TBC.
  5. Pasien TBC seharusnya memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, untuk menghindari penularan kepada orang lain.
  6. Upayakan untuk memisahkan peralatan pribaadi pasien, seperti handuk, peralatan makan dan juga peralatan mandi pasien dengan orang lain termasuk keluarga sekalipun

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Bagaimana Penanganan TBC di Indonesia?

Hal-hal ini berlaku bukanlah hanya pada pasien TB yang sedang di rawat di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan saja, tetapi juga berlaku saat pasien berada di rumah dalam masa periode pengobatannya yaitu minimal enam bulan dan bisa jadi sampai satu tahun lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com