Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7,6 Juta Orang Mudik dengan Kereta, Cek Aturan Terbarunya

Kompas.com - 11/04/2022, 20:09 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang kereta api akan mencapai 7,6 juta orang pada mudik Lebaran 2022.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelasakan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga telah menetapkan masa angkutan Lebaran, mulai H-10 sampai dengan H+10 Lebaran atau sekitar 22 April-13 Mei 2022.

“Kami sudah berkoordinasi dengan teman-teman PT KAI untuk menyiapkan armadanya dan sudah hampir 8 juta kira-kira kita siapkan untuk ini,” jelas Zulkifri, dikutip dari Antara, Senin (11/4/2022).

Sementara itu, guna mendukung kelancaran mudik dan keselamatan bersama, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Pehubungan Nomor 39 Tahun 2022 tentang Petunjuk Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian Pada Masa Covid-19 yang berlaku mulai 5 April 2022.

"Aturan perjalanan ini merupakan penyesuaian terhadap aturan perjalanan sebelumnya serta menyesuaikan dengan Surat Edaran Satgas Nomor 16 Tahun 2022 yang telah diterbitkan untuk mengantisipasi pergerakan penumpang selama masa mudik Idul Fitri 1443 H," kata Zulfikri, Selasa (05/04/2022).

Baca juga: Gratis, Motor Naik Kereta Api Saat Mudik Lebaran 2022

Dalam SE terbaru diatur, penumpang kereta api (KA) antarkota yang baru mendapat vaksin COVID-19 dosis pertama, wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu (3x24) jam.

Sedangkan penumpang KA antarkota yang sudah mendapat vaksin dosis kedua, wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang berlaku 1x24 jam atau hasil negatif tes RT-PCR yang berlaku 3x24 jam.

Kewajiban untuk menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19 dikecualikan bagi penumpang KA antarkota yang sudah mendapat vaksin dosis ketiga (booster).

Bagi anak-anak dengan usia di bawah enam tahun, dibebaskan dari ketentuan vaksinasi dan wajib didampingi oleh pendamping perjalanan yang telah memenuhi ketentuan vaksin maupun pemeriksaan.

Adapun bagi penumpang KA antar kota yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk menerima vaksin, diwajibkan untuk dapat menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR dan melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah terkait kondisi kesehatan yang bersangkutan.

Baca juga: Jalur Kereta Api Garut-Cibatu Kembali Beroperasi

"Disamping itu, penumpang KA antar kota wajib memiliki aplikasi PeduliLindungi sebagai persyaratan perjalanan," ujarnya.

Lebih lanjut, SE 39 Tahun 2022 ini mengatur juga pelaku perjalanan yang menggunakan KA komuter dalam wilayah atau kawasan aglomerasi.

Dalam hal ini, penumpang KA komuter tidak diwajibkan untuk menunjukkan keterangan bebas Covid-19, namun diwajibkan untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Bagi yang tidak mampu menunjukkan aplikasi PeduliLindungi, diwajibkan untuk menunjukkan sertifikat vaksin, minimal dosis pertama.

Zulfikri menegaskan bahwa penggunaan aplikasi PeduliLindungi tetap diwajibkan bagi seluruh penumpang KA.

"Pemberlakuan SE 39 Tahun 2022 sekaligus mencabut ketentuan sebelumnya. Semoga aturan ini dapat ditegakkan bersama demi menjaga ketertiban arus perjalanan dan mencegah persebaran virus Covid-19," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com