Tol Serpong-Cinere Seksi Pamungkas Urung Jalani Uji Laik Fungsi, Ini Sebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses Uji Laik Fungsi (ULF) Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Pamulang-Cinere untuk sementara masih belum bisa terlaksana.

Sebab, jalan tol yang terdiri dari 2 seksi dengan total panjang 10,15 kilometer itu masih menunggu tuntasnya konstruksi Tol Cinere-Jagorawi Seksi Cinere-Limo-Kukusan.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) pada Kamis (17/03/2022), progres konstruksi seluruh segmen Jalan Tol Serpong-Cinere telah selesai.

Seksi 1 Serpong–Pamulang sepanjang 6,5 kilometer telah beroperasi sejak April 2021 lalu.

Baca juga: Pertama di Indonesia, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dilengkapi Jalur Sepeda

Saat ini pekerjaan yang tersisa adalah pembebasan lahan di luar jalur utama (main road) sejumlah 54 bidang yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur penghubung Jalan Tol Serpong-Cinere dan Jalan Tol Cinere-Jagorawi.

Selain itu, terdapat 74 bidang tanah yang akan dibebaskan untuk meningkatkan kapasitas persimpangan di Akses Martadinata menjadi simpang tidak sebidang.

Sementara untuk pengoperasian Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Pamulang-Cinere sepanjang 3,65 kilometer mundur dari jadwal yang ditargetkan. Karena proses ULF yang belum dapat dilaksanakan.

Keterlambatan itu disebabkan oleh belum selesainya konstruksi Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi Cinere-Limo-Kukusan.

PT Cinere Serpong Jaya (PT CSJ) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah mengajukan permohonan ULF Tol Serpong-Cinere ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Namun, ULF akan dilaksanakan ketika seluruh ruas Jalan Tol Serpong-Cinere dan Jalan Tol Cinere-Jagorawi telah menyelesaikan seluruh proses konstruksi.

Sehingga, KPPIP akan terus berkoordinasi dengan kedua BUJT di Jalan Tol Serpong-Cinere dan Jalan Tol Cinere-Jagorawi.

Agar kedua ruas tersebut dapat beroperasi dan saling mendukung satu sama lain dalam Jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2.

Pasalnya, Jalan Tol Serpong-Cinere diharapkan dapat memperlancar arus mobilitas untuk mendukung kegiatan ekonomi di wilayah Jabodetabek.

Selain itu dapat dijadikan pilihan alternatif lain untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas dan mempercepat waktu tempuh yang saat ini bebannya sangat tinggi pada JORR 1.