Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Ogah Pasang Target Waktu Nol Emisi Karbon

Kompas.com - 29/10/2021, 09:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat negara lain berlomba-lomba untuk memasang target untuk mengurangi emisi karbon hingga ke angka nol, India melakukan hal yang sebaliknya.

Seperti dikutip dari Reuters, pada Rabu (27/10/2021) waktu setempat, pemerintah negara tersebut menolak ajakan untuk mengumumkan target emisi karbon nol.

Negara ini lebih memilih untuk melakukan langkah- langkah yang lebih realistis dalam mengurangi emisi karbon serta mencegah kenaikan suhu global.

Padahal, India merupakan salah satu negara penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia setelah China dan Amerika Serikat.

Baca juga: Investasi Rp 800 Miliar, Living World Bali Usung Konsep Ramah LIngkungan

Mereka pun didesak oleh negara-negara lain untuk mendeklarasikan targetnya untuk menjadi negara dengan emisi karbon nol, pada konfrensi iklim di Glasgow pekan depan.

Namun sekretaris lingkungan India, RP Gupta mengatakan bahwa mengumumkan target untuk mencapai nol emisi karbon bukanlah solusi untuk krisis iklim.

"Berapa banyak karbon yang akan Anda masukkan ke atmosfer sebelum mencapai nol emosi karbon, itulah yang lebih penting,” ujar Gupta.

Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa telah mengumumkan target mereka untuk menjadi negara yang mencapai emisi karbon nol pada tahun 2050.

Sementara itu, negara lain seperti China dan Arab Saudi sama-sama telah menetapkan target di tahun 2060.

Perwakilan dari hampir 200 negara akan bertemu di Glasgow, Skotlandia, dari 31 Oktober-12 November mendatang untuk membicarakan langkah strategis dalam mengatasi pemanasan global.

India sendiri bukannya tidak peduli pada pengurangan emisi karbon. Mereka bahkan telah berkomitmen untuk mengurangi intensitas emisi karbon dari produk domestiknya sebesar 33-35 persen pada tahun 2030.

Beberapa pakar lingkungan mengatakan India dapat menurunkan intensitas emisinya sebanyak 40 persen. Namun ini tergantung pada keuangan dan akses ke teknologi yang lebih baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Berita
5 Hari 'Long Weekend', Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

5 Hari "Long Weekend", Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

Berita
Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Berita
Harga Baru Sewa Perkantoran Rp 100.000-Rp 200.000 Per Meter Persegi

Harga Baru Sewa Perkantoran Rp 100.000-Rp 200.000 Per Meter Persegi

Perkantoran
Baru Beli 'Air Purifier'? Ini Lokasi Penempatan yang Tepat di Rumah

Baru Beli "Air Purifier"? Ini Lokasi Penempatan yang Tepat di Rumah

Tips
Libur 'Long Weekend' Hari Raya Waisak, KAI Tambah 4 KA

Libur "Long Weekend" Hari Raya Waisak, KAI Tambah 4 KA

Berita
Jakarta Tambah Dua Mal Baru Tahun 2024, Agora dan Menara Jakarta

Jakarta Tambah Dua Mal Baru Tahun 2024, Agora dan Menara Jakarta

Ritel
Ini Dia Daftar Jalan Tol yang Dikelola 'Sang Raja' Jasa Marga

Ini Dia Daftar Jalan Tol yang Dikelola "Sang Raja" Jasa Marga

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com