Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11.500 Rumah Kelas Real Estate Terjual Selama Masa Pandemi

Kompas.com - 30/04/2021, 20:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Pandemi Covid-19 belum usai, namun aktivitas transaksi rumah tapak atau landed house masih terus bergerak dinamis.

Cushman & Wakefield Indonesia mencatat, sepanjang tahun 2020 sebanyak 11.500 rumah terjual yang berasal dari 40 kawasan perumahan kelas real estate.

Rumah dengan klasifikasi menengah dan menengah bawah masih mendominasi transaksi dan menjadi favorit konsumen.

Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo menuturkan, untuk segmen menengah, rumah dengan harga Rp 1,1 miliar hingga Rp 1,6 miliar merupakan yang paling banyak dicari.

Baca juga: Harga Rumah di Depok Terpantau Naik, Ini Lima Pilihannya

"Sementara untuk segmen menengah-bawah, masyarakat banyak mencari rumah dengan rentang harga Rp 500 juga hingga Rp 950 juta," ujar Arief menjawab Kompas.com, Jumat (30/04/2021).

Arief mengakui, aktivitas penjualan rumah tapak sempat mengalami masa sulit pada masa awal pandemi, sekitar Maret-Mei 2020.

Dengan ketatnya pembatasan sosial dan masyarakat yang mulai berhati-hati terhadap pengeluarannya, pengembang mengeluhkan penjualan rumah tapak yang tersendat.

Aktivitas mulai berangsur membaik pada Juni, saat pemerintah mulai melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal ini juga sejalan dengan masyarakat yang beradaptasi dengan kebiasaan new normal, penjualan rumah tapak pada semester II-2020 mulai menunjukkan peningkatan.

"Bahkan, beberapa proyek segmen menengah-menengah bawah mencatatkan performa penjualan yang baik," imbuh Arief.

Investor turun

Menurut Arief, konsumen dengan motif investasi mengalami penurunan dibanding konsumen end user yang membeli rumah untuk ditinggali.

Mereka menjadi pembeli mayoritas dengan komposisi terbesar merupakan kalangan pasangan muda yang baru menikah dan generasi milenial.

Baca juga: Yuk Berburu Rumah Jelang Lebaran, Ini 5 Rekomendasi di Tangerang

"Sebagai kebutuhan primer, hunian tapak masih sangat diminati oleh para end-user," ucap Arief.

Mereka memanfaatkan harga rumah yang cenderung terjangkau berkat relatif stabilnya harga meski mengalami kenaikan tipis.

Selain itu, marketing gimmick  yang ditawarkan oleh pengembang juga berhasil menarik minat konsumen untuk melakukan transaksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com