Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peroleh Hibah 21 Juta Euro dari Uni Eropa, SMI Garap Infrastruktur Daerah

Kompas.com - 02/12/2020, 19:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI peroleh dana hibah dari Uni Eropa senilai total 21 juta Euro atau ekuivalen Rp 358 miliar.

Sebanyak 16 juta Euro di antaranya berasal dari Kreditanstalt für Wiederaufbau Bankengruppe (KfW) sebagai bentuk dukungan investasi infrastruktur Indonesia.

Sementara 5 juta Euro lainnya merupakan dana hibah dari Uni Eropa dan Agence Française de Développement (AFD).

Dana hibah dari Uni Eropa ini diberikan kepada SMI melalui Sustainable Development Goals (SDG) Indonesia One.

Indonesia One ini merupakan platform yang dibentuk untuk memfasilitasi dukungan dari para mitra strategis, multilateral, dan filantropi untuk disalurkan kepada proyek-proyek infrastruktur berwawasan lingkungan.

Sebelumnya, SMI juga telah mendapatkan pinjaman dari AFD sebesar 150 juta dollar AS yang disalurkan ke platform SDG Indonesia One.

Baca juga: SMI Teken Komitmen Pinjaman PEN Rp 10,569 Triliun untuk 21 Pemda

Penandatanganan Perjanjian Hibah antara SMI dengan KfW dan AFD dilakukan oleh Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad, Director KfW Jakarta Angela Tormin, Country Director AFD Indonesia Emmanuel Baudran, dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia-Brunei Darussalam Vincent Piket, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta (02/12/2020).

Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad menuturkan, pemberian dana hibah ini merupakan  bentuk apresiasi terhadap kinerja SMI selama ini.

Melalui platform SDG Indonesia One yang dimiliki, SMI dapat melakukan kolaborasi dalam berbagai bentuk demi mewujudkan komitmen global dan komitmen pemerintah dalam mencapai tujuan SDGs.

"Selain itu, kerja sama yang telah terbentuk selama ini adalah bentuk komitmen dalam menjaga keberlangsungan investasi infrastruktur hijau di Indonesia," kata Edwin.

Edwin mengharapkan, SMI dapat menghimpun lebih banyak lagi kolaborasi untuk mendukung pembangunan di Indonesia pada masa mendatang.

Di tengah situasi saat ini, dukungan dari mitra asing yang diperoleh SMI memberikan nafas baru dan optimisme bagi pemerintah untuk terus mengakselerasi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: SMI Injeksi Dana Investasi Rp 3,5 Triliun buat Operasional KAI

Oleh karenanya, optimalisasi platform Indonesia One menjadi sangat krusial dalam mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia-Brunei Darussalam Vincent Piket menambahkan, Uni Eropa beserta Bank Pembangunan Jerman dan Prancis sangat senang mendukung SMI.

Dukungan diberikan pada proyek pembangunan energi terbarukan ini, khususnya dalam mendukung pembangunan berwawasan lingkungan di Indonesia.

"Kami berharap, langkah ini dapat meningkatkan peluang kolaborasi dengan semua mitra strategis lainnya untuk mengembangkan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, sehingga mampu memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, ekonomi, dan juga lingkungan," terang Vincent.

Sejak awal didirikan hingga Oktober 2020, platform Indoensia One berhasil menghimpun komitmen dana 3,03 miliar dollar AS dari 32 mitra lembaga keuangan, baik bilateral, multilateral, maupun filantropi.

Komitmen SMI dalam mendukung keberlangsungan pembangunan berkelanjutan Indonesia dibuktikan dengan difasilitasinya beberapa proyek infrastruktur hijau (green infrastructure).

Salah satunya adalah dukungan penyiapan proyek panas bumi di Wae Sano. Selain itu dari sisi keuangan dan investasi, SMI menerbitkan Green Bond yang hasil pengumpulan dananya digunakan untuk membiayai infrastruktur berwawasan lingkungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tol Yogyakarta-Bawen Lintasi Cagar Budaya Selokan Mataram

Tol Yogyakarta-Bawen Lintasi Cagar Budaya Selokan Mataram

Berita
Hari Pertama Bekerja, Plt Kepala dan Waka OIKN Tinjau Bendungan Sepaku Semoi

Hari Pertama Bekerja, Plt Kepala dan Waka OIKN Tinjau Bendungan Sepaku Semoi

Berita
Persemaian Mentawir Diharapkan Bantu Restorasi Hutan Tropis di Kalimantan

Persemaian Mentawir Diharapkan Bantu Restorasi Hutan Tropis di Kalimantan

Berita
Mudik Natal dan Tahun Baru 2025 Bisa Lewat Tol Bocimi

Mudik Natal dan Tahun Baru 2025 Bisa Lewat Tol Bocimi

Berita
[POPULER PROPERTI] Ternyata, Gedung Pemerintahan di Jakarta yang Ditinggal di IKN Bisa Jadi Hunian Pekerja

[POPULER PROPERTI] Ternyata, Gedung Pemerintahan di Jakarta yang Ditinggal di IKN Bisa Jadi Hunian Pekerja

Berita
Sepanjang 2023, Modernland Raup Pendapatan Rp 1,15 Triliun

Sepanjang 2023, Modernland Raup Pendapatan Rp 1,15 Triliun

Berita
Dirut Sarana Jaya Resmi Dilantik sebagai Presiden EAROPH Indonesia

Dirut Sarana Jaya Resmi Dilantik sebagai Presiden EAROPH Indonesia

Berita
Navapark BSD City Raih Penghargaan Internasional Kategori Pembangunan Berkelanjutan

Navapark BSD City Raih Penghargaan Internasional Kategori Pembangunan Berkelanjutan

Berita
Jokowi Tetapkan KEK Tanjung Sauh di Batam, Incar Investasi Rp 199,6 Trilun

Jokowi Tetapkan KEK Tanjung Sauh di Batam, Incar Investasi Rp 199,6 Trilun

Berita
Genjot Dekarbonisasi, Konferensi Teknologi Semen se-Asia Pasifik Digelar

Genjot Dekarbonisasi, Konferensi Teknologi Semen se-Asia Pasifik Digelar

Berita
Rangkap Jabatan, Raja Juli Ditunjuk Jokowi Jadi Plt Wakil Kepala Otorita IKN

Rangkap Jabatan, Raja Juli Ditunjuk Jokowi Jadi Plt Wakil Kepala Otorita IKN

Berita
Kisruh Tapera, Rumah Murah Bisa Dibangun di Tanah Telantar Milik Negara

Kisruh Tapera, Rumah Murah Bisa Dibangun di Tanah Telantar Milik Negara

Hunian
Temuan BPK: Dana Tapera Rp 567 Miliar Belum Kembali ke Peserta

Temuan BPK: Dana Tapera Rp 567 Miliar Belum Kembali ke Peserta

Berita
Tahun 2025, Tol Yogyakarta-Bawen Seksi Sleman-Banyurejo Siap Dilintasi

Tahun 2025, Tol Yogyakarta-Bawen Seksi Sleman-Banyurejo Siap Dilintasi

Berita
Gedung Pemerintahan di Jakarta Ditinggal Pejabat ke IKN, Bisakah Dijadikan Hunian Pekerja?

Gedung Pemerintahan di Jakarta Ditinggal Pejabat ke IKN, Bisakah Dijadikan Hunian Pekerja?

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com