Jaminan Perlindungan Diri bagi Musisi Tradisional lewat AMI Peduli

JAKARTA, KOMPAS.com - Para musisi tradisional kini memiliki jaminan perlindungan diri melalui program AMI (Anugerah Music Indonesia) Peduli.

Program AMI tercipta setelah Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI) bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) dan Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI).

Pamong Budaya Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Pandu Pradana, mengatakan ini saatnya negara turut hadir melindungi musisi tradisional.

“Setelah kita bongkar gimana program ekosistem ada festival dan karya yang dibuat teman-teman musisi tradisi. Ini hulunya harus diperkuat,” ujar Pandu, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2023).

“Program sumber daya manusia (SDM), program ketenagakerjaan untuk memberi kenyamanan musisi untuk berkarya agar enggak takut. Negara hadir sehingga bisa berkarya. Kemedikbud bisa menjamin itu semua,” lanjut Pandu.

YAMI akan mengumpulkan dan mengajak para musisi tradisional untuk ikut mendapatkan perlindungan diri dalam bekerja dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Nantinya asuransi perlindungan diri dalam bekerja itu akan diberikan dalam bentuk skema khusus kerja sama YAMI, FESMI, dan juga BPJS Ketenagakerjaan.

Sejauh ini YAMI menilai banyak musisi tradisional yang belum menyiapkan proteksi dirinya.

“Upaya menjaga kualitas kebudayaan perlu dilakukan oleh seluruh pihak. Salah satunya dengan menjaga masa depan kehidupan para musisi tradisional dari hal yang tidak diinginkan,” ucap Pandu.

Ketua Umum YAMI Candra Darusman mengatakan, AMI tidak hanya ingin memberikan penghargaan musisi yang aktif di industri musik. Khususnya, para musisi tradisional.

“Hal itulah yang melatari secara dasar YAMI merealisasikan program AMI Peduli. Keinginan YAMI supaya musisi tradisional terus memberikan dampak positif ke perkembangan, industri musik Indonesia sebab diri mereka terlindungi ketika berkarya,” kata Pandu.

Ketua Umum FESMI Yovie Widianto menyambut baik adanya program AMI Peduli.

“Iya dengan adanya program ini tentu akan membantu beban mengurangi beban para musisi yang memang selama ini bekerja ya. Seperti saya bilang ya, para musisi ini kerja lupa waktu,” ujar Yovie.

Sementara itu perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Rommi Irawan mengatakan jaminan yang akan diberikan kepada musisi adalah jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja.

“Pekerja akan diberikan santunan Rp 24 juta termasuk itu untuk jaminan kecelakaan kerja. Kami memberikan bantuan pengobatan sampai sembuh tidak ada batasnya bola musisi tradisi mengalami kecelakaan saat melalukan pekerjaannya,” kata Rommi.

“Kami juga melakukan santunan kematian apabila pekerjaan sampai menyebabkan kematian. Kalau menyebabkan kematian akibat kecelakaan, anaknya bisa dapat beasiswa dua orang dari Paud sampai universitas sebesar Rp 174 juta,” tutur Rommi.