Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Maudy Ayunda Usai Pernyataan soal Hapus Pilihan Ganda Tuai Pro Kontra

Kompas.com - 17/10/2023, 16:27 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Aktris Maudy Ayunda berikan penjelasan usai ucapannya di salah satu konten media sosial menjadi viral dan menuai pro kontra.

Dalam konten tersebut, Maudy sebenarnya hanya menjawab pertanyaan cepat, tentang 'seandainya' dia menjadi menteri Pendidikan dan kebijakan yang akan diambil.

Maudy saat itu memberikan jawaban soal opsi menerapkan open ended question dibandingkan pilihan ganda. 

Namun ternyata jawaban singkatnya itu menimbulkan pro kontra dan ramai dibahas di media sosial. Bahkan tak sedikit menyebutnya tidak membumi. 

"Awal viral itu aku sebenarnya agak kaget, karena kan itu konteksnya aku lagi ditanya, kita lagi bikin konten," ucap Maudy dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.

Baca juga: Andai Jadi Menteri Pendidikan, Maudy Ayunda Ingin Tiadakan Soal Pilihan Ganda, Kenapa?

"Itu konteksnya aku merasa harus jawab cukup cepat dalam berapa detik. Jawaban yang aku come up with adalah sesuatu yang hari itu lagi muncul di kepalaku, aku pernah nulis paper soal itu," ujarnya.

Bicara tentang dunia pendidikan di Indonesia, Maudy juga sadar betul ada banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari soal kesejahteraan guru, infrastruktur.  Tapi konten singkatnya itu membuat orang salah berasumsi. 

"Kontennya akhirnya di judge, jadi satu-satunya kebijakan," kata Maudy.

"Padahal sebenarnya kalau aku ditanya dalam konteks kebijakan, pasti jawaban aku enggak cuma satu itu, kan masalah pendidikan banyak banget," imbuhnya.

Baca juga: Respons Maudy Ayunda Dicap Sombong gara-gara Video Viralnya Terlihat Abaikan Sapaan Penggemar

Lebih lanjut Maudy menjelaskan maksud ucapannya saat itu tentang sistem evaluasi pendidikan yang perlu diubah 'andai' dia menjadi Menteri Pendidikan.

"Aku juga sebenarnya enggak pernah bilang kita harus menghapus pilihan ganda, aku cuma bilang, kayaknya assessment itu satu hal yang bisa kita improve on," ucap Maudy.

"Dengan cara dibuat lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah ke critical thinking, yaitu salah satunya open ended question," jelasnya.

Waktu yang singkat membuat Maudy saat itu tak bisa menjelaskan lebih detail maksud ucapannya. 

Karena itu, dengan terjadinya kesalahpahaman ini, Maudy mengaku tak ingin kedepannya membicarakan hal yang serius tanpa bisa memberikan keterangan lebih jelas. 

"Aku bener-bener enggak bermaksud menyampaikan, kayak lebih enggak menyangka, dan tiba-tiba aku jadi lebih sadar akan the weight of my words, pengaruhnya bisa sebesar itu," ujar Maudy.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com