Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2023, 09:18 WIB
Melvina Tionardus,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya jago berakting di depan kamera, Reza Rahadian juga mencurahkan tenaga dan pikirannya di balik layar sebagai ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) sejak 2021.

Reza menceritakan bentuk kerja nyatanya, salah satunya membentuk Akademi Citra.

Ia juga mengungkapkan tantangan selama memegang jabatan tersebut hingga keyakinannya pada film Tanah Air di level internasional.

Baca juga: Reza Rahadian Batasi Main Film Selama Jadi Ketua Komite FFI

1. Aset negara dan Akademi Citra

Reza Rahadian menyebut para insan film adalah aset negara.

Inilah yang melandasi FFI membentuk Akademi Citra.

Para anggota Akademi Citra berkontribusi untuk menentukan nominasi dalam gelaran tahunan FFI.

"Saya merasa ini aset, orang film tuh aset bahkan aset negara. Jadi kalau bisa disatukan dalam perkumpulan para peraih Piala Citra adalah syarat utama, maka kita akan gampang sekali mengumpulkan suara," ujar Reza Rahadian saat menjadi pembicara di acara Idea Fest 2023, Minggu (1/10/2023).

Syarat utama menjadi anggotanya adalah pernah meraih Piala Citra minimal sekali.

Baca juga: Reza Rahadian: Banyak Film Indonesia yang Tembus ke Festival Film Internasional

Komite FFI mengkurasi 297 insan film yang pernah memiliki Piala Citra di bidang masing-masing seperti musik, penyutradaraan, akting, skenario, dan lain-lain.

2. Batasi main film dan tantangannya

Selama menjadi Ketua Komite FFI, Reza tidak kesulitan membagi waktu karena ia memang membatasi dirinya untuk mengambil tawaran bermain film.

"Enggak repot sih. Saya kalau film juga kan enggak ambil banyak, memang membatasi juga. Jadi ada waktu yang cukup untuk fokus ke sana (FFI). Saya kan memang dedikasikan tiga tahun ini untuk mengerjakan FFI bersama tim," kata Reza Rahadian ditemui usai mengisi acara.

Baginya, jabatan tersebut tidak memberikan kesulitan yang berat.

Baca juga: Reza Rahadian: Orang Film Itu Aset Negara

"Kalau pun ada, itu lebih ke menyusun tata kelola yang baik, yang melibatkan seluruh stakeholder film. Saya yakin itu suaranya banyak dan banyak kemauan yang harus diakomodir," tutur Reza Rahadian.

"Jadi bagaimana nih, kami mitigasi dua klausa berbeda ini untuk bisa berjalan dengan baik. Itu PR terbesar selama komite ini berjalan," sambungnya.

3. Punya tempat tersendiri di internasional

Bintang film Habibie & Ainun ini berpendapat bahwa dalam dua tahun terakhir film Indonesia mengalami kemajuan pesat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com